60. Sebelum pergi!

633 54 12
                                    


Setelah tadi dari balkon, kini Kenzo tengah berada di dalam kamarnya. Karena bosan ia pun iseng iseng menelpon Kimora. Tak berselang lama, Kimora pun mengangkat panggilan dari Kenzo.

"Ya hallo kak?" Ucap Kimora dari sebrang sana.

"Belum tidur?"

"Belum!"

"Kenapa?"

"Belum ngantuk!"

"Ouh. Eh ya, besok kan weekend, kita jalan yuk?!" Ajak Kenzo.

Di sebrang sana Kimora pun tersenyum miring.

"Ayok! Besok jemput aja ya kak!"

"Iya, udah sana tidur sekarang! Udah malem!"

"Iya iya!" Ucap Kimora sambil memutar bola matanya malas.

"Yaudah gue tutup! Besok gue jemput!"

Setelah itu, Kenzo pun menutup panggilannya secara sepihak dan ia pun berniat untuk pergi ke dapur mengambil minum karena ia haus.

Saat tengah berjalan, ia pun tak sengaja melihat ruangan yang akhir akhir ini tak berpenghuni. Entah dorongan dari mana ia pun memutuskan untuk memasuki ruangan yang bersebelahan dengan kamarnya itu.

Saat ia masuk, yang pertama ia rasakan adalah kesunyian disini. Ruangan yang masih sama seperti dulu membuatnya merasakan kerinduan kepada sang pemilik ruangan ini.

Ruangan ini adalah kamar sahabat kecilnya, Yap Oksana. Kamar yang dahulu selalu ia tempati jika menginap saat butuh kehangatan Keluarga, saat butuh ketenangan, saat butuh Kenzo di sisinya.

Kenzo mulai memasuki lebih dalam kamar itu. Ia melihat sekeliling, di sini banyak sekali fotonya dengan oksa, jika boleh jujur Kenzo pun bingung dengan perasaannya sendiri. Hatinya memilih Kimora namun pikirannya tak henti hentinya memikirkan Oksa.

Dan perkataannya pada surat yang ia berikan kepada oksa itu memang benar, bahwa ia tak ingin kehilangan keduanya. Egois dan bodoh, itulah Kenzo langit rafisqi.

•••

Malam yang sunyi kini telah berganti menjadi pagi. Seorang gadis kini telah terbangun dari tidurnya dan kini ia tengah bersiap menggunakan pakaiannya untuk pergi nanti.

Karena hari masih pagi dan ia akan berangkat nanti siang, maka ia pun memutuskan untuk berjalan jalan nanti sebelum pergi. Itung itung nostalgia.

Gak berselang lama kini ia telah siap dengan pakaiannya, dan ia pun bergegas untuk turun sambil membawa sebuah kotak yang semalam ia lihat dan ia berencana untuk memberikan kotak tersebut pada sahabat kecilnya. Kenzo.

"Kak raca!" Panggil oksa saat ia melihat raca tengah bersih bersih.

"Iya sa?".

"Kak. Oksa mau nitip ini buat langit ke ka raca" ujar Oksa sambil menyodorkan kotak tadi.

"Ini apa sa?"

"Jadi gue ngumpulin setiap barang yang di kasih dari langit di kotak ini, nah karena hari ini gue mau pergi. Gue berencana buat ngasih ini balik ke langit, kalau dia gak mau Nerima gak papa kok gak usah di paksa, dan di kotak itu ada surat yang nanti harus dia baca! Gue nitip ya kak, sekarang gue mau ke luar dulu!"

"Oke deh sip! Btw lu mau kemana?"

"Gue mau pergi ke tempat yang biasanya selalu gue kunjungin buat terakhir kalinya, dan gue juga mau ke makam bunda, gue kangen dia sebelum nanti gue ketemu dia!"

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang