6. Pasar malam

557 67 2
                                    

Sepulang sekolah Oksa pulang ke rumahnya. Dan seperti biasa rumah sepi dan hanya ada Bi neni yang selalu setia menjaga rumah besar itu dari semenjak ia pindah dari rumahnya yang dulu.

"Bibi!!!" Seru Oksa saat ia memasuki rumahnya dengan riang gembira.

"Aduh kayaknya si Eneng lagi bahagia nih" ucap bi neni sambil tersenyum.

"Iyaa bi pokoknya hari ini aku bahagia banget!" Ucap Oksa sambil merentangkan tangannya ke atas.

"Emangnya kenapa neng?" Tanya Bi neni sambil menghampiri Oksa.

"Nanti malem aku bakal jalan sama Langit" ucap Oksa sambil cengir cengir gak jelas.

"Wah bagus dong neng, bibi ikut seneng" ucap Bi neni. Bi neni ini memang mengetahui jika Oksa menyukai Kenzo karena Oksa selalu curhat padanya dan Oksa selalu mempercayai bi neni jika ia ingin curhat.

"Yaudah sekarang neng Oksa mandi biar seger nanti jalan sama den langitnya!" Suruh bi neni.

"Siap Bi!" Ucap Oksa lalu melenggang pergi ke kamarnya dengan loncat loncat dan bernyanyi.

•••

"Bun, Ken jalan dulu yah" pamit Kenzo pada bundanya yang sedang menonton drakor bersama Zea di ruang keluarga.

"Cie yang mau nge date!" Ledek Zea.

"Apaan sih orang sama Oksa!" Ucap Kenzo dengan nada ketus.

"We selow dong bang, btw gue ikut dong, sama kak Oksa kan?" Ucap Zea.

"Gak ada, Lo rusuh kalau ikut!" Tolak Kenzo.

"Bangke Lo!" Ucap Zea.

"Sayang jaga yah omongannya, dia itu abang kamu!" Tegur Reni.

"Tau lu, yaudah Bun Kenzo berangkat yah" pamit Kenzo sambil menyalami tangan bundanya dan menjitak kepala adiknya.

Di kediaman oksa, Oksa tengah bersiap untuk jalan dengan Kenzo, ia hanya mengenakan Hoodie dan jeans pendek. Karena ia berfikir Kenzo hanya akan mengajaknya berburu kuliner.

Oksa keluar kamar dan turun menuju lantai bawah dan ternyata bundanya sudah pulang dan sedang mengerjakan tugas kantornya di ruang keluarga.

Oksa memutar bola matanya malas. Kenapa selalu saja ada orang yang menghilangkan mood baiknya. Katakanlah Oksa anak durhaka, tapi apa boleh buat siap suruh mereka tidak mengurusnya.

"Oksa mau kemana?" Tanya Arindi yang fokusnya teralihkan oleh sang anak yang berjalan menuju pintu.

Oksa pun berbalik karena ia merasa terpanggil. Saat berbalik ternyata sudah ada Arindi yang menatapnya Oksa pun balik menatap Arindi dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Mau kemana?" Tanya Arindi sekali lagi.

"Keluar" jawab Oksa dingin.

"Sama?" Tanya Arindi lagi.

"Gak usah kepo!" Ucap Oksa dingin.

"Hey bunda wajib tau dong kamu mau kemana sama siapa malam malam gini" ucap Arindi lemah lembut, jika boleh jujur ia sebenarnya sangat peduli dan selalu khawatir kepada anak semata wayangnya ini.

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang