58. Selamat tinggal!

524 57 49
                                    


Hai sa! Gue tulis surat ini khusus buat Lo!

Udah lama ya sa, kita gak ngobrol kayak dulu lagi? Jujur aja gue kangen sama Lo sa, kangen Lo yang blak blakan kalau ngomong, kangen Lo pas lagi curhat ke gue, kangen kita yang naik perahu di danau. Tapi sayangnya sekarang kita malah kayak orang asing, sekalinya kita ngobrol malah adu mulut! Gue juga gak ngerti kenapa kita jadi kayak gini, dan sekarang yang gue takutin terjadi, Lo naruh harapan ke gue, tapi di waktu yang salah, karena sekarang gue udah punya Kimora dan gue gak mau ngecewain dia juga. Mungkin kalau Lo ngutarain perasaan Lo sebelum gue sama Kimora, kita gak akan kayak gini! Gue tau Lo tersiksa sama perasaan Lo ke gue, tapi perlu Lo tau! Gue lebih tersiksa karena gak mau kehilangan dua wanita yang gue cinta, Lo dan Kimora! Gue tau gue brengsek!

Dan perlu Lo tau, kenapa gue selalu ngomong kasar ke Lo dan gak belain Lo di depan semua orang? Karena gue gak mau perasaan Lo ke gue makin besar sa! Gue gak mau Lo semakin tersiksa sama perasaan Lo sendiri, dan saat kita selalu berdebat gue berusaha buat Lo benci sama gue, karena maksud dari kata cinta yang gue ucapin tadi hanya sekedar cinta sebatas sahabat, gak lebih! Dan Lo juga berhak ngedapetin laki laki yang cinta dan sayang tulus sama Lo! Ini udah keputusan gue buat milih Kimora sebagai pendamping gue, Please sa move on dari gue! Lo juga berhak bahagia walau gak sama gue! Tapi semoga Lo bisa terima keputusan gue dan kita balik lagi kayak dulu, Hubungan persahabatan kita masih bisa di lanjut kan? Jangan sedih terus! Gue gak mau liat orang yang gue sayang sedih sedih terus! Lo kan kuat sa! Dan katanya Lo gak cengeng? Gak malu apa sama umur? Kalau nangis terus? Kek bocah tau gak!

Gitu aja, dan gue mau kita ketemu besok di danau pulang sekolah! Oke? Gue tunggu! Jangan ngaret!.

Surat itu! Dari Kenzo, tadi saat ia tengah mengobrol dengan raca tiba tiba saja bell rumahnya berbunyi, namun saat di buka tidak ada siapa siapa dan ia melihat ada sebuah surat yang tergeletak di lantai rumahnya. Lalu ia pun mengambilnya dan membawanya ke dalam.

Oksa membaca setiap kata yang Kenzo tuliskan di sana, baru saja hatinya sudah sedikit tenang dari kejadian tadi, sekarang dia malah mengirimkan surat seperti ini. Dan isinya ternyata mengandung bawang bagi Oksa.

"Sa, please jangan sedih lagi! Orang kayak Kenzo gak usah di tanggepin lagi! Yuk move on, dan Lo berhak buat bahagia! Biarin aja dia, kita liat nanti pasti dia nyesel ngambil keputusan yang salah!" Ucap raca sambil mengusap punggung Oksa yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri.

Oksa menghapus air matanya dan mengangguk mengiyakan ucapan raca.

"Besok gue harus ketemu dia kak! Mungkin untuk terakhir kalinya!" Ucap Oksa ngasal.

"Hush! Kenapa ngomong gitu? Emang Lo mau kemana?" Tanya raca.

"Gue mau pergi kak dari sini, gue mau ke rumah Tante di Singapore, gue gak bisa di sini terus, gue capek! Gue pengen punya kehidupan baru!" Ucap Oksa dengan menunduk sambil melihat surat yang masih ia pegang.

Raca tersenyum, mendengar keputusan Oksa.

"Apapun keputusan Lo. Gue dukung! Semoga nanti Lo bahagia di sana ya sa!" Ucap raca dan Oksa pun mengangguk.

•••

Suasana dunia malam kini semakin ramai karena semakin malam, lautan manusia kini tengah menikmati dunia mereka di sini dengan dentuman music yang memekakkan telinga dan bau minuman yang menyengat.

Tiga gadis kini memasuki area dunia malam itu dengan pakaian kurang bahan mereka, di antara mereka hanya satu gadis yang belum terbiasa masuk kedalam

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang