14. Promise

445 50 4
                                    


-ku harap janjimu itu tidak hanya bualan semata, namun juga berupa tindakan dan pembuktian!-

•••

Oksa dan Kenzo kini tengah menikmati suasana malam yang sejuk . Namun tampaknya bintang malam ini tidak muncul sebab sore tadi hujan jatuh mengguyur bumi.

"Lang, gue mau Lo janji sama gue!" Ucap Oksa tiba tiba. Dan saat ini kenzo tengah memainkan gitarnya di balkon dengan di temani Oksa yang masih menatap ke arah langit yang bersih tanpa adanya bintang yang biasa bertaburan.

"Janji apa?" Tanya Kenzo bingung tapi fokusnya tetap pada gitar di pangkuannya.

"Ih liat gue!" Oke dengan terpaksa Kenzo melepaskan gitarnya dan menatap Oksa serius.

Oksa menunduk lalu menarik napasnya sebelum ia berbicara. Rasanya berat jika ia harus membicarakan ini. Setelah mengontrol dirinya, Oksa kembali menatap Kenzo yang tengah serius.

"Gue mau Lo janji sama gue, jika suatu saat nanti lo punya dunia Lo sendiri atau bisa di sebut Lo udah punya orang spesial di hidup lo, Lo jangan tinggalin atau lupain gue yah? Lo harus tetep ada buat gue! Maaf kalau permintaan gue ini kedengarannya egois, tapi itu semua gue lakuin karena yang gue punya saat ini cuma lo, gue gak punya siapa siapa lagi lang, Lo tau kan mereka udah gak ngurusin gue lagi?" Oh shit! Oksa tak tahan untuk tidak menangis. Entahlah mungkin efek tengah datang bulan, moodnya jadi berubah ubah.

Kenzo tersenyum lalu memegang pundak Oksa dengan kedua tangannya.

"Iya gue janji, Lo tenang aja! Walaupun nanti gue udah punya orang spesial dalam hidup gue, Lo akan tetep punya tempat di hati gue. Sebagai sahabat terbaik yang pernah gue miliki!" Lagi lagi Kenzo tersenyum.

Oksa terenyuh mendengar penuturan Kenzo, tapi ia tak tahu apakah ucapan sahabatnya itu akan tetap berlaku hingga nanti. Kita lihat saja nanti. Tapi Oksa akan tetap berharap.

Jika boleh jujur Oksa tidak ingin jika Kenzo memiliki orang spesial selain dirinya, tapi jika itu sudah takdirnya ia tidak akan bisa mengekangnya, benar tidak?.

"Tapi, gue mohon janji Lo ini gak cuman di bibir aja, tapi juga harus sama pembuktiannya!" Ucap Oksa lalu mengacungkan jari kelingkingnya lalu Kenzo pun menerima kelingking tersebut.

"Iya bawel!" Setelah menautkan jari kelingkingnya di jari kelingking milik oksa, Kenzo pun mengacak rambut Oksa yang membuat Oksa sedikit kesal.

"Bisa gak pak, gak usah ngacak ngacak rambut saya?!" Oksa berdecak karena momennya ini terganggu oleh Kenzo yang mengacak acak rambutnya. Tapi tetep manis kok, dan perlu Oksa tau bahwa kisah persahabatan mereka ini lebih manis dari pada orang pacaran. Bener gak?.

"Hahaha abisnya si ibunya terlalu kebawa suasana, enjoy aja Bu jangan sedih sedih Mulu. Nanti kagak ada yang naksir deh!" Kenzo berucap mengikuti perkataan Oksa tadi. Dan setelah Kenzo berucap demikian Oksa pun tertawa. Entahlah ia sangat heran kenapa percakapannya tadi sungguh aneh, padahal awalnya kan serius, eh akhirnya malah receh.

"Eh iya, Lo udah lama gak ngajarin gue maen gitar! Udah mah tesnya bentar lagi!"

"Yaudah ambil gih sana gitarnya, tadi gue simpen di taman belakang gue abis maen!"

"Kenapa di taman belakang sih? Ngerepotin banget!" Oksa ngedumel tapi ia tetap melenggang pergi untuk mengambil gitar itu, dasar aneh.

Me and you [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang