"Aku begitu mengenalnya, bahkan sampai aku tak mengenali diriku sendiri."
-Meisya Grizelle******
"Cewek aneh, masa dia nolongin orang yang sama sekali gak di kenal?" dumel Aksa membuka loker miliknya yang begitu bersih juga tertata rapi. Tetapi jangan kalian pikir bahwa Aksa lah yang membersihkannya, tentu cowok itu tidak perlu susah payah mengotori tangannya hanya untuk membersihkan sebuah loker.
Itu semua sudah ada yang mengurus, dan Aksa? Hanya tinggal terima beres, loker dengan stiker bertuliskan nama LIBERIOS itu nampak sangat terurus. Siapa lagi kalau bukan para anggota Liberios dan anak buah Aksa yang membersihkan semua itu juga tanpa di perintah.
Yaa kesadaran diri aja kalo gak mau di gebukin Aksa.
"Untung celana gue gak kena, lengket banget lagi argghhhh!" kesal Aksa, sungguh hari ini moodnya memang sangat buruk dan tidak baik!
Segera ia memasuki toilet laki laki yang keadaannya sangat sepi kemudian langsung berhenti di hadapan cermin besar wastafel. Aksa mulai membuka kemeja yang ia gunakan saat ini agar bisa menggantinya dengan yang baru, dan membuang baju yang basah tadi ke dalam tempat sampah. Ia tidak sudi memakai kemeja yang di dalamnya memiliki kenangan menjengkelkan barusan, lebih baik di buang kan?
Lupakan saja!
"Handphone gue?" kedua tangannya meraba raba saku celana dari luar. Aksa baru menyadari ponsel mahalnya tidak ada di saku celana berwarna abu tersebut, bagaimana ini? Kapan terakir Aksa memegang ponselnya?
Bukannya Aksa tidak sanggup membeli yang baru lagi bahkan ponselnya itu baru ia ganti sebulan yang lalu sebab ponsel yang lama jatuh entah di mana saat cowok tersebut bertempur dengan Canopus, ia panik karena di dalam benda pipih berlogo iphone itu banyak sekali file penting.
Tolonglah Aksa.
Beberapa saat kemudian deringan telepon kembali terdengar di telinganya saat ini.
"Damn it! Berisik banget si!" gerutu Aksa kembali mengeluarkan ponsel mahalnya tetapi itu semua terhalang karena seseorang menubruk tubuh proposional Aksa. Di tambah orang itu sedang memegang jus melon yang kini tumpah mengenai kemeja juga sedikit di jaket hitam bertuliskan LIBERIOS yang tengah Aksa gunakan.
Bruk!
"Arghhhhhhh! Punya mata gak si lo?!" bentak Aksa menggema di koridor sekolah. Orang itu membuat mood Aksa hancur pagi ini dengan bercak bercak jus lengket yang menempel di kemejanya.
"Oh iya koridor IPS." gumam Aksa bernafas lega, lengan kekarnya masih memegangi kemeja bersih yang belum sempat ia gunakan membuat cowok itu mengekspos tubuh telanjang dadanya tanpa sengaja.
Ya, Aksa membuka dalaman atasannya juga karena ikut basah dan yang pasti sangat lengket. Biarlah saat ini ia hanya memakai kemeja tanpa dalaman, itung itung sedekah kepada kamu hawa yang tidak sengaja melihat objek tersebut. Kurang baik apa coba Aksa? Dalam moodnya yang kurang baik saja ia masih memikirkan orang lain?
Idaman banget emang.
"AAAAAAAAAA!!!!!!" pekik seseorang yang berdiri tidak jauh dari tempat Aksa yang tengah memakai kemejanya, penggangu apa lagi ini? Apa orang itu tidak tau kalau Aksa tengah terburu buru untuk kembali ke koridor IPS? Ponsel mahalnya tengah menunggu kedatangan Aksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...