60. sudut pandang

8.5K 691 39
                                    

"Ekhem! Mentang mentang udah official, berduaan mulu lo kaya orang kegigit tokek. Lepas kalo ada gledek doang!" kata Freya bermaksud menyindir Samuel dan Naila yang duduk berdampingan di kantin sekolah.

"Frey, please lah gue capek nih abis maen basket. Gue mau berduaan sama Naila, udah pergi aja lo sana!" usir Samuel kejam. Dan mendapat teguran dari Naila, sejak kapan Samuel menjadi manja dan hanya mau berduaan dengannya saja?

"Abisnya dia ganggu tau." gumam Samuel berbisik di samping telinga Naila. Tetapi Freya tidak tuli, ia mendengar dengan jelas ucapan Samuel yang langsung membuat merah wajah Freya. Bukan merah blushing melainkan merah padam menahan amarahnya!

"Gue denger ya! Dasar Samuel cowok gak ada akhlak!" marah Freya seraya menaruh beberapa sendok sambal ke dalam satu mangkuk baso pesanan Samuel barusan.

"Frey, gila lo! Pedes banget nih pasti!" kata Samuel tak terima.

"Bodo! Biar aja, mulut lo yang pedes itu tambah panas gara gara sambelnya!" masa bodo Freya terlihat sangat lucu. Gadis itu menjulurkan lidahnya meledek Samuel yang sudah kesal setengah mati.

Kemudian Freya mengajak Meisya yang sedari tadi berdiri di sampingnya agar duduk satu meja dengan Samuel dan Naila. Dari wajahnya Naila begitu senang akan kedatangan dua sahabatnya, berbeda dengan Samuel yang sepertinya masih belum bisa menerima Meisya kembali.

"Siapa yang nyuruh lo duduk di sini, Nenek lampir?!" tanya Samuel emosi kepada Freya.

"Nai, gue sama Meisya boleh duduk di sini kan?" balas Freya yang malah bertanya kepada Naila. Samuel menoleh menunjukkan raut wajahnya yang paling tegas namun terlihat menggemaskan untuk Naila. Agar Naila mau menggeleng untuk jawaban atas pertanyaan Freya barusan.

"Boleh ko." jawab Naila tersenyum tak berdosa.

Kalau bukan pacar. Sudah Samuel gadai gadis di sampingnya sekarang juga tanpa berfikir sama sekali.

Selang beberapa detik. Datanglah Aksa, Saguna, Farzan dan juga Kenzo dari pintu utama kantin SMA Taruna Bangsa.

Biasanya keempatnya akan berjalan ke pojok menuju meja yang sering di tempati oleh anggota Liberios. Dan sekarang mereka malah berjalan menuju meja yang Freya tempati yang berarti adalah meja Samuel dan Naila juga!

Bagaimana jika Aksa juga tiga cowok tampan yang berjalan di sampingnya melihat kedekatan Samuel dengan Naila?

"Sam! Itu ada Aksa sama yang laen. Dia mau jalan ke sini!" ujar Freya yang malah panik sendiri sambil mengetuk ngetuk permukaan meja. Walau mendengarnya, Samuel sama sekali tidak bereaksi. Ia malah mengaduk semangkuk basonya yang sudah tercampur sambel super pedas dengan wajah nelangsa.

"Woi! Lo budek?! Itu ada—"

"Ada siapa?" tanya seoarang cowok tak jauh dari tempat keempatnya duduk.

"Eh, Aksa." cengir Freya.

Sialan memang si Samuel, padahal kan ini untuk kenyamanan mereka berdua. Freya tidak mau jika Aksa tau Samuel mempunyai hubungan dengan salah satu adik dari anggota Canopus, maka Aksa akan melarang keduanya bersama. Kasihan Naila kalau hal itu sampai terjadi kan?

"Ini gak kaya yang lo semua pikirin ko, ini—"

"Santai aja sih, Frey. Mereka udah tau kalo gue udah jadian sama Naila." tukas Samuel menaruh sendoknya begitu saja. Selera makannya hancur, tadi Samuel sempat menyicip kuah basonya. Dan yah, kepalanya terasa hampir terbakar rasa pedas makanan yang satu itu.

Kelakuan Freya lebih laknat dari pada apapun.

"Jadi—lo semua udah tau?!" beo Freya. Dan Meisya juga sama terkejutnya.

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang