Lamanya mereka di koridor sekolah. Dan lagi pula Aksa, Samuel, juga Saguna sudah sangat muak melihat tingkah dua manusia di hadapannya.
Memiliki tingkat keabsurd-an yang sama. Tingkah laku yang juga hampir sama. Kenapa Farzan dan Kenzo tidak terlahir sebagai seorang Kaka Beradik yang kembar? Tetapi memang jika di lihat dari covernya. Ketampanan Farzan menduduki satu tingkat di atas Kenzo.
Sehabis Samuel mengajak Farzan dan Kenzo agar keduanya mau beranjak dari tempat ini. Mereka para anggota Inti Liberios hendak berjalan pergi, namun na'as kelimanya kalah cepat dengan gadis bertubuh—sudahlah jangan di jelaskan karena nantinya akan membuat kalian semua membayangkan seperti apa bentuknya.
"Hello semuanya! Freya yang cantik dan membahana ini datang, mana Bebep gue! Mana Saguna?!" teriak Freya mencari Saguna.
Datanglah pentolan di atasnya ratu pentolan yang tingkat percaya dirinya di atas rata rata. Gadis itu datang bersama dengan Meisya dan Naila yang sekarang tertinggal jauh di belakang, itu karena Freya tidak sabar untuk menemui Saguna sang pujaan hati.
"Saguna, lo kemana aja?! Gue cari cari lo tau!" ujar Freya berlari kemudian langsung mendempet tubuhnya agar berdekatan dengan Saguna.
"Frey, lo godain Saguna. Tapi kalo gue yang kegoda gimana?" tanya Kenzo yang menatap penampilan Freya hari ini.
"Mau langsung mati atau mampir ke rumah sakit dulu?" sarkas Freya mengangkat kedua tangannya yang terkepal kuat.
"Padahal udah cakep, montok. Tapi sayang galaknya yang gak ketulungan." biskik Farzan kepada Kenzo. Keduanya pun mengangguk angguk pelan, emak emak rumpi yang sering kita jumpai di tukang sayur saja bisa kalah dengan dua cowok ini jika sedang ngomongin orang.
"Saguna, lo udah denger belum kalo sebentar lagi sekolah kita bakal ngadain kemping? Pokoknya gue mau satu bis sama lo dan harus duduknya sebelahan sama lo! Kalo bisa nanti kita satu tenda ya?" paksa Freya melontarkan keinginannya.
"Astagfirullah. Istigfar lo!" bukannya mendapat jawaban dari Saguna. Ternyata yang jawab adalah kembarannya capung, Kenzo menggeleng gelengkan kepalanya mendengar ajakan Freya barusan kepada Saguna.
Tetapi kalau saja ia yang di ajak, tidak akan ada kata penolakan. Hehe
"Enggak. Sana sama Kenzo aja." jawab Saguna menyentak lengan Freya dan mendorong gadis itu sedikit kasar.
"Santai Na. Gak usah kasar juga kali!" kata Farzan. Itulah kekurangan yang mungkin Saguna miliki, cowok itu tak akan ragu untuk berlaku kasar kalau ada sesuatu yang mengganggu kenyamanan hidupnya.
"Tau nih Saguna. Kamu gak boleh gitu dong sama sahabat aku!" omelan dari Meisya membuat Saguna memutar bola matanya malas.
Saguna menoleh kesebelahnya dan mendapati Aksa yang tengah menggeleng pelan. Menandakan bahwa jangan balas ucapan Meisya apalagi sampai Saguna membentak gadisnya. Bodohnya lagi Saguna menuruti saja kemauan Aksa barusan.
Karena saat kejadian malam itu. Ketika Meisya di temukan di ruangan gedung terbengkalai, dan Aksa tanpa banyak berfikir memeluk tubuh Meisya di depan matanya. Sudah menjadi bukti kalau memang benar Aksa menyukai gadis tersebut.
"Emangnya bener mau ada kemping?"
"Iya, lusa kita udah berangkat." kata Naila menjawabnya.
"Tapi yang ikut itu cuman kelas XII doang." tambah Meisya.
"Kita jalan jalan dulu sebelum pusing mikirin materi pelajaran!" yang terakhir adalah Freya, ia sedikit sedih atas perlakuan Saguna kepadanya. Tetapi tidak papa, ia yakin lambat laun Saguna akan menerima kehadirannya juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...