Gadis itu segera menoleh ke sumber suara. "A—aksa?"
"Ngapain lo di sini? Oh, atau jangan jangan lo nguntit gue ya?" tuduh Aksa tajam melihat Meisya yang duduk sendirian di sini.
"Hah? Ngapain aku ngikutin kamu? Aku ke sini sama Freya ko." kata Meisya menjelaskan.
Saat Meisya memilih berdiri, Aksa malah berjalan duduk di bangku taman tersebut. Itu menarik Meisya untuk menghela nafas panjangnya.
"Gak percaya, mana Freya? Udah jujur aja lo ngikutin gue kan?"
"Ya ampun, aku gak ngikutin kamu. Ngapain juga, yang ada nanti aku kena masalah." balas Meisya membuat Aksa mendelik bertambah tajam.
"Lo—" Aksa bangkit dan mendekatkan tubuhnya ke arah Meisya. Dan itu sukses membuat jantung gadis itu bereaksi, yaitu dengan cara berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya.
"Ada daun di rambut lo." ujar Aksa mengambil daun kering dan membuangnya dari surai indah milik Meisya yang di biarkan terurai.
"Maen di mana si lo? Sampe dekil banget kaya gitu." ketus Aksa. "Jangan jangan lo abis naek ke atas pohon, terus lari larian gak jelas kan? Kenapa gak sekalian jadi si bolang reborn?"
Lah, ko Aksa tau? Benar Meisya sudah berlari larian karena di kejar anjing hingga membuatnya harus memanjat pohon besar. Di sana juga banyak semut yang menggigit tangan mulus Meisya hingga menimbulkan bintik merah dan itu terasa gatal.
"Gak ko, siapa juga yang lari larian sampai naik ke atas pohon?" elak Meisya.
"Luka kamu udah baikan, masih terasa sakit gak?" tanya Meisya sukses membuat Aksa terpaku.
Yang barusan itu, namanya adalah sebuah perhatian?
"Aksa, masih sakit atau udah lebih baik?"
"Hmm, udah baikan. Lagian juga udah biasa, cuman luka kecil gak usah lebay." balas Aksa.
"Iya deh terserah kamu. Tapi jangan sering sering berantem ya, emang kamu super hiro yang kalau luka bisa langsung sembuh? Jangan nyakitin diri sendiri." ujar Meisya sambil tersenyum.
Kenapa gadis itu selalu tersenyum manis? Ya, mungkin sudah hobby Meisya dari dulu. Meisya juga punya senyum yang sangat sedap di pandang, sayang sayang kan kalau jarang di tampilkan?
Mendengar itu untuk kedua kalinya, entah mengapa sudut bibir Aksa sedikit terangkat.
"Masih inget kalo lo punya utang satu permintaan? Dan gue bakal minta bayaran akan hal itu secepatnya."
"Iya tau, aku masih inget ko." kata Meisya. "Apa emang yang kamu mau?"
Aksa nampak berfikir, sebenarnya untuk saat ini ia belum terfikirkan tentang apapun. Namun kalau Meisya memaksa, ia punya satu permintaan si. "Gue minta—"
"Sya! Ayu kita pulang." ajak Freya tidak menyadari keberadaan Aksa. Kedatangan gadis itu membungkam bibir tipis Aksa yang sudah siap melayangkan satu kalimat permintaan. "Eh, Aksa." cicitnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...