44. mata mata Canopus?

8.7K 726 33
                                        

Waktu seakaan ingin menyiksa semua murid. Kenapa waktu berjalan sangat lambat ketika sedang bersekolah? Apalagi jika tengah berurusan dengan guru yang mendapati julukan guru killer. Seakan memang mau menyiksa siswa siswi agar terus berhadapan dengan Bu Runi.

Walaupun ruang Olimpiade terbakar habis. Sekolah tetap berjalan begitupun tugas Meisya sebagai pendamping peserta olimpiade.

Banyaknya ruangan di sekolah luas mereka menyelamatkan waktu agar tidak terbuang sia sia. Padahal Meisya kira latihan Olimpiadenya akan di pending agar dirinya bisa lebih lama di sekolah SMA Taruna Bangsa. Ia sudah sangat nyaman di sini.

"YA AMPUN. POTONG RAMBUT DONG ZEN, UDAH KAYA SARANG TAWON GITU!"

"Ini mah gaya rambut baru bu."

"KAMU JUGA. POTO POTO TERUS MAU JADI SELEBGRAM?!"

"Aamiin." jawab siswi tersebut.

"KALO EMANG GAK TERKENAL TERKENAL GAK USAH DI PAKSA!"

"IBU HERAN SAMA KAMU TASYA. BIBIR MERAH BANGET KAYA ABIS MAKAN OROK!"

"Biar gak pucet bu, kaya orang kena tipes."

"INI LAGI RIZKY BERDUAAN MULU. KEMARIN SAMA MINAH SEKARANG SAMA NINU. SAYA BILANGIN BAPAKNYA MINAH NIH, KITA TETANGGAAN TAU!"

"Ini namanya Fucek Boy, Ibu cantik. Ibu mau jadi pacar saya yang ke 2894 nggak?"

"ITU ISINYA CEWEK SEMUA APA KECEBONG ANYUT?!"

Bisa di lihatkan betapa laknatnya murid murid di kelas ini.

Menutup kedua telinganya kuat kuat. Sungguh Masya Allah, suara menggelegar milik Bu Runi yang telah membuat telinga semua murid setengah budek. Setengahnya lagi nanti, masih otw.

"Kuping gue panas kaya lagi di bacain doa." gumam Freya di sebelah Meisya yang juga tengah menutup kedua telinganya. Hey, ini bukanlah jadwal razia dadakan. Mentang mentang Bu Runi guru sekaligus penghuni ruang BK, ngadain razia sembarangan!

"Lah iya, lu kan setan." jawab cowok yang duduk tak jauh dari Freya dan Meisya.

"Bacot lo."

"FREYA! INI LAGI KETUANYA JATAL,"

"Jatal apaan lagi bu?" tanya Freya yang terkejut karena tiba tiba Bu Runi sudah di dekatnya. Padahal tadi masih di depan kelas kenapa sekarang sudah sampai di sampingnya saja?

"JAMET METAL! KAMU INI, RAMBUT WARNA WARNI—"

"Bagai gulali." sambung murid yang lain.

"MAU MASUK RUANG BK SEKARANG?!" bentak Bu Runi kepada siswa yang sempat memotong ucapannya dengan sepotong lirik lagu.

"RAMBUT KAMU UDAH BERAPA KALI DI PILOK-IN?!" kata Bu Runi yang kembali ke arah Freya.

Dan sekarang Freya malah menenggelamkan kepalanya di atas tangan yang ia lipat kemudian bertumpu di atas meja. Ucapan Bu Runi membuat fikirannya merasa terbebani, rasanya Freya ingin melambaikan tangan ke kamera karena sudah tidak kuat. Tetapi sedari tadi Freya tidak menemukan letak kamera tersebut walau sudah mencarinya.

"FREYA JAWAB IBU!"

"Bukan pilok Ibu. Kenapa gak cilok aja sekalian!"

"Ngelawan ya kamu!"

"Astagfirullah salah lagi." gumam Freya lirih. Tadi saat ia diam saja Bu Runi memintanya untuk menjawab, saat di jawab malah di sebutnya ia tengah melawan guru. Bantu hambamu ini Ya Allah!

"Baju kamu kecilin segala. Saya tau body kamu bagus tapi kalo belum sebagus Selena Gomez gak usah di pamerin! Rambut di warnain! Kamu mau sekolah atau mau mejeng?!" omelan Bu Runi pun keluar. Lah emang di kira dari tadi lagi ngapain?

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang