16. bertiga lebih baik

13.9K 1.1K 13
                                        

Please, lagi suka banget sama lagunya
Louis Tomlinson - Always You!
Dengerin ya, sumpah itu lagunya sksjshskksjs

******

Malam berlalu begitu cepat. Entah apa alasannya, mungkin bulan tengah lelah menemani bumi sekarang ini. Meminta pada matahari agar cepat muncul menggantikan posisinya menyinari alam semesta.

Dua gadis cantik tengah berjalan bersampingan. Seperti biasa, Freya dengan pakaian ketatnya dan rok lebih pendek dari yang lain.

Sedangkan Meisya dengan penampilan tidak beda dari hari hari sebelumnya. Gadis cantik yang mempunyai senyum bak malaikat surga, tidak berlebihan karena memang begitu adanya.

"Ya ampun, Frey. Kamu gak salah pake itu?" tanya Meisya dengan wajah melongo.

"Eng—nggak. Emang ada yang aneh, atau ada yang salah dari penampilan gue?" kata Freya. Ia rasa tidak ada perbedaan, hanya saja ia lebih mengetatkan seragam dan mengecilkan roknya, tidak masalah kan?

"Bukannya gitu si, tapi itu terlalu ngetat tau." kata Meisya.

"Menurut gue, enggak. Udah biasa kali, justru kalo penampilannya gak kaya sekarang, bukan Freya namanya." ujar Freya mengibaskan sebelah rambutnya yang terurai ke belakang. "Lagian, baju yang kemaren buat gue itu kegedean tau. Jadi gue kecilin lagi aja." lanjutnya.

Memakluminya karena Meisya tau memang seperti itu sifat Freya. Sesaat gerumbulan di depan sana menarik perhatian Meisya dan Freya, ada bazar dadakan kah?

"Itu kenapa rame banget si? Gue udah dandan cakep cakep bukannya di perhatiin, malah di sono yang rame rame." kesal Freya memanyunkan bibir pinknya.

"Kayanya ada keributan deh. Ayu kita samperin Frey." ajak Meisya sambil menarik lengan Freya.

"Idih, ngapain amat. Udah langsung ke kelas aja yu, atau gak kita mampir ke kelasnya Saguna mumpung bedak gue lagi sempurna sempurnanya nih." ujar Freya menolaknya. Dan malah memberi usulan untuk menemui cowok berwajah datar tersebut.

"Gak mau, nanti di kantin juga ketemu." jawab Meisya. Lebih tepatnya Freya yang pergi mencari dan menemui Saguna.

"Gue juga gak mau ke sana!"

"Yaudah. Aku sendiri aja, sana ke kelas sendirian." ujar Meisya berjalan mendekat ke arah gerumbulan murid murid di sana.

"Eh, Meisya! Ih lo tuh batu banget deh!" teriak Freya memanggil manggil Meisya untuk kembali. Namun gadis itu tidak memperdulikan teriakan Freya sama sekali.

"Yaudahdeh! Gue ikut lo aja!" kesal Freya menghentak hentakan kakinya sambil berlari menyusul Meisya.

Sesampainya di sana. Meisya dan Freya di suguhkan dengan adegan pembully-an. Tak lain tak bukan, seorang gadis tengah di bentak dan sesekali di jambak oleh tiga gadis yang lainnya.

"Itu siapa si? Kaya pernah liat mukanya deh." kata Meisya mengarah kepada tiga gadis yang tengah membully.

"Lo lupa? Itu tiga cewek rese yang kita temuin di depan kantin tempo hari. Yang udah fitnah Mang Asep!" ujar Freya.

Kalian ingat? Tiga gadis yang so tau, penyebar berita kalau Mang Asep adalah pedagang yang licik tempo hari? Mereka yang sempat bertengkar dengan Freya. Namun jangan di tanya siapa pemenangnya, tentu Freya gadis dengan tingkat kegalakan di atas rata rata.

"Aku gak bisa biarin ini!" kata Meisya hendak melerai semuanya.

"Ngapain si? Gak usahlah, bukan urusan kita. Gue lagi males berdebat, nanti bedak gue luntur lagi." kata Freya menyayangi jam jam dirinya saat berdandan tadi pagi. Dan kalian pasti tau ini semua untuk siapa kan?

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang