"Memang tidak mudah untuk memulainya. Namun akan lebih sulit ketika menjalaninya."
-Meisya Grizelle******
Kelas rusuh dan berisik memang sangat mengganggu saat jam pelajaran berlangsung namun percayalah, jika kalian sudah lulus dan terus beranjak lebih dewasa. Suasana seperti ini lah yang akan kalian rindukan setiap harinya.
Terlebih jika kalian mempunyai teman atau sahabat yang sangat melekat di hati dengan kenangan yang mampu membuat mata indah kalian mengeluarkan air mata.
"Permisi anak anak, mohon perhatiannya sebentar." ujar wanita setengah parubaya yang sepertinya adalah salah satu guru di sini. "Tolong berikan saya kesempatan untuk berbicara kurang lebih 5 menit saja." katanya lagi membuat kelas hening dalam beberapa detik.
"Iya ibu cantik. Apa si yang nggak buat Ibu?" ujar salah satu siswa.
"Bisa aja lo botak!" timpal seorang gadis.
"Enak aja, gue kaga botak ya! Ini masih ada rambutnya tuh dikit, punya mata nggak lo?" sarkasnya. Gadis itu hanya menunjukkan raut jijik dan tidak perduli, kemudian kembali memusatkan perhatiannya ke depan atau lebih tepatnya ke arah guru cantik tersebut.
"Ada apa bu?" tanyanya.
"Ibu punya kabar gembira, kelas kalian akan kedatangan seseorang murid pindahan." tidak ada respons dari siswa siswi di dalam kelas. Sepertinya guru itu salah menyebutkan berita ini adalah kabar gembira karena buktinya, tidak ada tanda tanda murid yang gembira saat mendengar hal itu.
"Baiklah, ibu langsung panggil saja. Meisya ayu nak masuk." kelas semakin hening ketika tubuh mungil nan cantik milik gadis dengan nama yang tak kalah cantik dari parasnya yaitu, Meisya memasuki ruangan yang akan menjadi kelasnya nanti.
"Perkenalkan nama kamu sekarang." suruh guru tersebut.
"Hmm, perkenalkan nama aku Meisya. Salam kenal semuanya." ujar Meisya yang sangat gugup di tatap puluhan siswa siswi. Meisya adalah gadis dengan rambut sedikit coklat yang terurai indah juga wajah yang dapat di katakan tidak memiliki kekurangan atau bisa di sebut sempurna. Bagaimana tidak? Manik indah, hidung mancung serta bibir ranumnya mampu mengalihkan dunia para kaum adam saat ini. Sungguh, tidak ada pengecualian.
"Ini mah kabar gembira banget Bu!" terika salah satu murid di belakang sana. Membuyarkan suasana yang hening menjadi tidak kondusif seperti semula.
"Iya lah, gembira banget nih gue. Nih liat nih muka gue sekarang, apakah menandakan kalo gue nggak gembira?" kata cowok yang lainnya seraya tersenyum lebar.
"Sini duduk sama abang, Neng." timpalan yang Meisya dapatkan semakin ngawur.
"Jangan Neng, badannya bau keringet tukang angkot sama Mas aja sini." kata kata yang di keluarkan siswa di sini semakin asal. Sesekali memuji manusia blasteran malaikat itu tanpa ragu. Meisya saja sampai mendapatakan dencihan tajam dari para gadis di kelas barunya ini.
"Sudah cukup anak anak, Ibu akan menjelaskan sedikit tentang Meisya kepada kalian." ujar wanita itu kembali.
"Meisya adalah salah satu siswi yang sangat berbakat yang di kirim dari sekolah Internasional ke sekolah SMA Taruna Bangsa yaitu sekolah kita ini. Untuk melatih seluruh anggota Olimpiade selama lima bulan kedepan. Jadi—Meisya tidak sampai lulus berada di sini, hanya untuk sementara Meisya menuntut ilmu bersama kalian sampai tugas yang di berikan kepada Meisya selesai. Maka Meisya akan kembali ke sekolah asalnya." sangat jelas dan rinci. Namun kata kata yang di keluarkan guru itu mampu membuat para siswa mendesah kecewa.
"Yahh bu ko gitu sii, kenapa gak sampe lulus aja bu itung itung jadi penyemangat kita sebelum menghadapi ujian kelulusan."
Bisa aja pentol korek.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...