Udah nyampe part ini, tapi kalo kalian belum follow gua... AKU KECEWA SAMA KALIAN HIKS
******
Hari berjalan terus menerus. Matahari berganti dengan bulan layaknya hari hari biasa, mereka tidak tau bagaimana keadaan di bumi atau lebih tepatnya di sekitar dua insan yang kini terpisahkan karena sebuah kejadian.
Namun kini kita terfokuskan dengan langkah kecil seseorang. Nency merubah jalan pelannya menjadi berlari kecil, kekhawatiran ini sangat mengganggu pikirannya.
"Nency?" kata Kenzo yang pertama menyadari kedatangan Nency di basecamp Liberios. Dan semua orang menoleh ke arah yang sama setelah mendengar ucapan Kenzo barusan.
"Nency, lo mau ngapain di sini? Terus kenapa lo nangis?" tanya Kenzo menghampiri Nency yang air matanya sudah berderai berjatuhan.
"Bang Aksa. Gue kangen sama dia, mana orangnya gue pengen ketemu!" kata Nency kepada Kenzo.
"Aksa gak di sini. Gue kira dia nemenin lo selama ini. Dia sama sekali gak pulang ke basecamp semenjak kejadian tempo hari." jawab Farzan menjelaskan. Aksa sama sekali tidak berkunjung ke sini, dan mereka kira Aksa menyibukkan dirinnya bersama Nency. Apalagi adik dari ketua mereka itukan belum lama di culik oleh Dareen dan—Meisya.
"Di—dia gak ada di rumah. Udah empat hari ini dia gak ngunjungin gue di rumah!" tangis Nency pecah, kemana Abangnya itu pergi?
"Shttt, udah lo gak usah nangis. Kan kita kenal Aksa itu orangnya kuat dia gak bakal kenapa napa. Mungkin dia mau nenangin dirinya dulu. Lo percaya deh sama gue." ujar Kenzo menarik Nency kepelukannya, dan Nency sama sekali tidak membrontak. Gadis itu menangis dalam posisi menyenderkan kepalanya ke dada bidang milik Kenzo.
"Tapi tetep aja gue khawatir Bang Kenzo. Udah empat hari gue gak ketemu dia. Apalagi dia pergi dalam keadaan gak baik baik aja, jelaslah gue resah jadinya!" kata Nency mencengkram jaket hitam Liberios yang Kenzo kenakan.
"Lo gak usah khawatir Nency. Nanti kesehatan lo keganggu, siapa yang di omelin kalo hal itu kejadian? Kita, lo mau liat kita di omelin sama Aksa?" kata Samuel berusaha menghibur Nency.
"Bener banget. Bisa bisa muka gue babak belur atau bisa mirip kaya orang yang abis di sengat lebah tau gak?! Ih, gue gak mau." kata Farzan bergidik ngeri kemudian tertawa bersama sahabatnya yang lain. Sudah lengkap, kini keluarganya sudah lengkap karena Kenzo telah kembali.
"Jangan nangis." ujar Saguna hendak mengelus rambut Nency layaknya seorang Abang. Namun lengannya langsung disingkirkan oleh Kenzo.
"Ngapain sih mau megang megang. Udah sono elus aja rambut Freya." kata Kenzo membuat semuanya kembali tertawa. Dan Nency pun juga tidak bisa menahan kekehannya walau derai air mata terkadang jatuh membasahi pipinya.
******
"Kenapa Meisya? Kenapa nilai kamu sangat turun drastis seperti ini? Saat pelatihan Olimpiade kamu jarang ikut, dan sekalinya kamu datang. Kamu malah bengong dan tidak memerhatikan materi." kata Bu Runi yang duduk di depan Meisya. Lebih tepatnya kini Meisya di panggil ke ruang guru, awalnya ia tidak tau mengapa tetapi sekarang Meisya sudah paham.
"Maaf Bu, saya tidak akan mengulanginya lagi." jawab Meisya menghela nafas pelan.
"Apa kamu sedang menghadapi sebuah masalah? Ceritakan kepada Ibu, siapa tau Ibu bisa membantu. Sya."
Ingin Meisya katakan. Bahwa ia lelah, ia ingin semua keadaan kembali normal. Meisya rindu Aksa yang sudah beberapa hari ini tidak datang ke sekolah. Meisya sudah mengirimkannya beberapa pesan bahkan Meisya sudah menelponnya, tetapi tidak mendapatkan balasan sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...