26. cara kami bersahabat

12.1K 831 44
                                    

Woi seneng lah kalo emang pada suka sama ceritanya.....
Ikutin terus sampe selesai ya!
Biar gak nyesel nantinya hihi

******

"Wahai Adinda.
Ini hanya sebuah surat cinta berisi kata kata yang aku tulis dengan segenap jiwa. Walau dalam keadaan gelap aku tetap menulis surat cinta ini, ini semua karena Bokap lupa bayar tagihan listrik.

Aku menyukai rambut indahmu yang berwarna hitam legam, karena kalau pink itumah idol kpop.

Jika memakan odading Mang Oleh bisa membuatku menjadi Iron man. Maka mencintaimu bisa menjadikanku lebih kuat dan berani mengatakan sebuah kenyataan, bahwa Aku mencintaimu wahai Adinda.

Ketemu Manu lagi dagang es tebu
I love you tiga rebu."

Tepuk tangan dan suara tawa murid kelas XII IPS 1 pecah dalam seketika. Mereka menertawai tingkah absurd Farzan yang tengah membacakan sebuah surat cinta, di bacakannya di depan kelas tanpa ragu dan di akhiri pantun yang menjelaskan sebuah perasaannya.

Yang lain memang merasa terhibur, terkecuali gadis cantik yang justru malah menenggelamkan wajahnya di di atas meja dengan alasan tangan yang ia lipat.

"Loh. Ko kamu malah tidur si, sayang." ujar Farzan membuat keputusan gadis itu semakin bulat, dirinya tidak mau mengangkat wajahnya saat ini karena jujur ia sangat malu!

"Lo si salah nulis nama. Nama dia kan Shasa, Zan. Bukannya Adinda!" timpal Samuel menertawai nasib sahabatnya. Selalu saja di tolak, kasihan.

"Gue tau anjir! Gue pake kata Adinda kan biar suratnya lebih keren gitu!"

"Yang sabar ya, Sha. Gue tau lo malu banget sekarang." kata Kenzo hendak mengelus punggung gadis tersebut.

"Mau ngapain lo? Mau langsung gue kirim ke neraka?" sarkas Farzan. Tentu ia tidak akan tinggal diam. Shasa adalah gadis incarannya sejak lama jadi barang siapa yang dengan berani mengganggu gadis itu, siap siap saja berhadapan dengan salah satu anggota inti Liberios.

"Emang kenapa? Shasa aja gak nganggep lo ko!" balas Kenzo semakin gencar meledek Farzan.

"Di depan lo semua gak mau. Di belakang mah ngebet minta di halalin mulu." kata si cowok tampan dengan dasi yang mengelilingi leher jenjangnya. Entah mengapa, hari ini Farzan mau memakai perlengkapan lengkap.

"Lo pikir Shasa makanan haram pake segala minta di halalin begitu!"

"Gue juga bingung sama lo Sha. Ko bisa lo tahan sama manusia macam ini." kejam Samuel menunjuk Farzan yang berdiri di dekatnya.

"Tahan apanya! Lo pikir gue gak stres, noh mending lo terima cintanya si Inah!" jawab Shasa pada akhirnya mengangkat wajah cantik yang ia miliki. Tak bisa di pungkiri memang gadis itu terlihat lucu dan imut, pantas saja Farzan mampu bertahan walau sudah di tolak berkali kali.

"Subhanallah. Sempurnanya ciptaan tuhan yang satu ini." kata Farzan yang sungguh berlebihan. "Dan apa sayang? Gimana aku bisa terima cinta dari Inah kalo ada hati yang harus aku jaga?" katanya lagi seraya mengelus dada beberapa kali.

"Hati siapa?"

"Hati kamu lah, Bebepku."

"Ya Allah, mengapa engkau memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba!" teriak Shasa mengangkat kedua belah tangannya tinggi tinggi, seperti seseorang yang tengah berdoa.

"Gue turut prihatin ya, Sha." tutur Aksa dengan tawa indahnya seperti biasa.

"Kalo lo udah kepalang emosi. Terus mau nyantet di bocah, gue ikhlas ko." tambah Kenzo mendapat tamparan buku yang cukup tebal di sebelah pipinya. Ternyata itu adalah ulah dari Farzan yang tak terima atas perkataan Kenzo barusan.

AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang