Berdebatpun tidak ada gunanya. Aksa mengalah membiarkan Meisya yang sedari tadi berkeliling mencari macam macam boneka yang memenuhi sekelilingnya. Entah kebetulah atau memang sudah di takdirkan kalau taman yang Aksa kunjungi bersama Meisya tadi, letaknya tidak jauh dari salah satu Mall terbesar di Jakarta.
Sama sekali tidak keberatan jika ia harus membelikan Meisya boneka, berapapun pasti Aksa akan belikan. Tetapi bagaimana dengan tujuan utamanya?!
"Bagusan yang mana, Aksa? Yang ini lucu, tapi yang ini imut banget. Apalagi yang warna kuning ini!" kata Meisya menunjuk semua boneka secara bergantian satu per satu.
"Beli aja semuanya." jawab Aksa enteng.
Sultan anjrot.
"Dasar boros!" cerca Meisya kembali memilih milih boneka yang lucu. "Bantuin dong Aksa, aku bingung tau!" katanya kembali merengek.
"Yang ini bagus juga. Lucu," kata Aksa yang mengarah pada rak besar berisikan puluhan boneka karakter dari we bare bears. Kalau tidak salah Meisya menyukai animasi tersebut, tidak sengaja Aksa pernah melihat gantungan yang Meisya tautkan di tas sekolahnya adalah tiga beruang lucu dalam ukuran kecil.
"BENER! LUCU BANGET YA MEREKA!" takjup Meisya menutup mulutnya yang sedikit terbuka dengan kedua tangannya. Ini adalah surganya semua boneka, rasanya Meisya ingin membeli seluruh boneka seperti apa yang Aksa bilang beberapa saat lalu.
Biar saja kalau boneka boneka ini memenuhi kamar tidurnya bahkan rumahnya sampai ke dapur.
"Yang coklat, atau yang putih, atau yang putih sama hitam ini aja ya?!" sudah selesai dengan satu kebingungan. Sekarang Meisya malah bingung memilih di antara ketiga beruang yang super lucu.
"Yang coklat aja. Lucu banget, kalo gak salah Nency juga punya." usul dari Aksa.
"Tapi yang ini lucu juga. Apalagi yang putih, ice bear pendiem tau kaya Saguna." ujar Meisya membuat alis Aksa mentaut sempurna. Kenapa Meisya tiba tiba menyebutkan nama Saguna? Ia tau, memang ice bear dan sahabatnya itu memiliki sifat yang hampir sama. Tetapi Aksa bisa di bilang kalau saat ini ia cukup cemburu mendengarnya.
"Kenapa jadi bawa bawa Saguna?" tanya Aksa dengan nada yang berubah.
"Gak apa apa. Kan sama—" Meisya berfikir. Dari wajahnya Aksa terlihat sedang marah, astaga ini pasti karena ia salah dalam berbicara. "Kamu juga pendiem, tapi kalo sama aku kan enggak." lanjut Meisya tersenyum manis hingga gigi putihnya yang tersusun rapih menambah kesan imut di wajahnya.
"Gak ada yang minta kamu, buat bilang kalo aku pendiem." ujar Aksa berjalan pelan.
"Iya deh maaf, kan cuman bilang kalau ice bear mirip sama Saguna. Maaf ya? Mau kan maafin? Mau ya?!" kata Meisya mengekori Aksa.
"Siapa yang marah? Udah sana kamu pilih bonekanya." ujar Aksa menghentikan langkahnya kemudian mengelus puncak kepala Meisya lembut.
Tidak bisa di tahan sudut bibir Meisya terangkat sempurna. "Tapi aku bingung." ujar Meisya dengan nada di sedih sedihkan, dan raut wajahnya pun menjadi berubah derastis.
"Kamu bingung pilih bonekanya yang mana?" tanya Aksa mendapat anggukan pelan dari Meisya.
"Yaudah kita beli boneka yang ini aja gimana?" kata Aksa mengangkat boneka besar yang tidak tanggung tanggung. Tiga beruang lucu tersebut bertumpuk menjadi boneka yang sangat menggemaskan dan membuat siapapun ingin memeluknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...