"Me—meisya?" beo Aksa.
Dunia seakan berhenti berputar untuk Aksa saat ini. Begitu pula dengan detikan waktu kala mata tajam Aksa menangkap sosok gadis yang setiap lekukan wajahnya tergambar jelas dikepalanya. Yang di setiap senyumnya Aksa dapat melihat sebuah alam semesta tengah bersinar terang. Juga di setiap tawanya yang selalu menunjukkan tentang ciptaan Tuhan yang mendekati kata sempurna.
"Seperti yang gue bilang tadi. Seneng bisa ketemu lagi sama lo setelah lo bikin gue gak sadarkan diri beberapa hari di rumah sakit." ujar Dareen dengan senyum ciri khasnya yang sangat menyebalkan.
"Jujur gue akuin, kalo lo cukup pinter. Kenapa lo bisa langsung tau kalo yang culik adik lo itu, gue?" lanjutnya bertanya kepada Aksa.
"Karena cuman lo orang yang selalu ganggu ketenangan hidup gue. Orang yang iri, mungkin hidup lo gak sebanding sama apa yang gue miliki." jawab Aksa sangat menusuk bagi Dareen.
Ucapannya membuka luka lama yang sudah tertutup hampir rapat dan kini. Luka itu tersobek dan terbuka kembali bahkan lebih lebar dari sebelumnya.
"Lepasin Nency!" bentak Aksa.
"Sabar dong. Gue bakal lepasin tapi lo gak boleh gerak dari tempat awal sedikitpun, kalo lo langgar. Siap siap lo bakal kehilangan adik lo!" peringatan dari Dareen membuat emosi Aksa memuncak hebat.
Cowok itu melepaskan kain yang menyumpal mulut Nency hingga gadis itu bisa bernafas lega.
"Jangan teriak atau apapun itu." kata Dareen kepada Nency dan mendapat anggukan paham dari gadis itu. Namun sangat terlihat jelas kalau Nency benar benar ketakutan.
"Lo gak mau tanya tentang cewek di samping gue ini?" tanya Dareen menunjuk Meisya yang berdiri tak jauh dari tempatnya berada.
Setelah Dareen berujar, tak di sangka para sahabat Aksa termasuk Kenzo dan dua gadis cantik tak lain adalah Freya dan Naila datang secara bersamaan. Mereka pasti datang karena informasi dari Freya dan Naila. Sebab sebelum Aksa melajukan motornya, cowok itu mengatakan kepada keduanya kalau ia akan menuju basecamp Canopus.
Melihat itu entah mengapa Dareen malah tertawa terbahak bahak. "Kurang baik apa gue sama kalian? Gampang kan masuk ke dalem basecamp gue? Karena malem ini, tempat yang sekarang kalian injak emang khusus buat lo semua." kata Dareen.
"Me—meisya? Kenapa dia bisa ada di sana?" tanya Freya kepada Aksa.
"Sa, ini—"
"Jangan." ujar Aksa kala Freya ingin melangkah maju menghampiri Meisya.
"Biar kita selesain semuanya bareng bareng. Gue capek sama drama ini. Pertama kalian semua harus tau nama panjang dari cewek yang ada di samping gue, nama dia Meisya Grizelle Ackerley."
Sedari tadi detakan jantung Aksa memompa sangat kuat dan setelah Dareen mengucapkan nama panjang dari gadis yang selama ini memenuhi pikirannya. Seketika jantungnya bak berhenti berdetak. Deru nafasnya tercekat hingga tenggorokan Aksa rasanya begitu tandus dan kering.
Nama Ackerley adalah marga yang sama seperti yang Dareen gunakan. Jadi—
"Dan nama gue adalah Dareen Ackerley, so—kita ini sebenarnya sepupuan." kata Dareen kembali.
Deg.
Tak ada pengecualian semua tersentak terkejut mendengar hal itu, Nency saja tercengang mendengarnya. Juga Freya termasuk orang yang paling dekat dengan Meisya tak menyangka akan semua kebenaran yang Dareen ucapkan.
Ini seakan seperti mimpi buruk dan mereka berharap akan terbangun sebentar lagi.
"Gue sengaja minta sepupu cantik gue ini, yang ternyata emang mau di utus dari sekolah asalnya dan bersekolah di SMA Taruna Bangsa. Buat hancurin kalian semua!" ujar Dareen yang tiba tiba saja langsung membentak.
![](https://img.wattpad.com/cover/235134462-288-k623662.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Roman d'amour[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...