Enjoy the part!
******
Mobil berwarna kuning cerah melaju dengan kecepatan sedang, sedikit menerobos macetnya Kota Jakarta di sore hari ini.
Freya nampak fokus ke jalanan agar cepat sampai di tempat tujuan yang ingin mereka datangi. Sedangkan Meisya diam sedari tadi dan menatap ke arah jendela mobil.
"Diem aja si lo, ati ati kesambet." tutur Freya menoleh sekilas dan mendapati Meisya yang masih diam. "Sya! Jangan diem aja dong." katanya lagi.
"Apa?" Meisya tersentak.
"Jangan bengong nanti kesambet, masalahnya lo lagi satu mobil sama gue! Kalo tiba tiba lo kayang kan gak lucu!" cerocos Freya seraya memutar stir mobilnya ke arah kanan.
"Siapa yang bengong! Lagi pun kalo kesambet gak bakal sampe kayang, kesambet gaya cantik dong." ujar Meisya ikut ikut gesrek. Setelah berteman dengan Freya, ia menjadi tertular sifat bobrok gadis tersebut.
"Makanya lo jangan diem aja. Kalo nahan boker bilang, nanti gue mampir ke toilet umum dulu." kata Freya dengan tak berdosanya.
"Engga Frey, udah kamu fokus sama jalan aja."
Freya pun akhirnya memilih fokus menyetir, bisa bisa mereka tidak akan sampai ke tempat tujuan kalau terus berdebat. Tidak lama kemudian mobil Freya hendak memasuki area perumahan yang katanya, salah satu dari rumah mewah di sana adalah kediaman keluarga Zayyan.
"Freya, berhendi dulu!" perintah Meisya secara tiba tiba membuat Freya mendadak menginjak rem mobilnya hingga keduanya terhuyung ke depan.
Untung mereka tidak lupa memakai seatbelt.
"Bisa gak usah ngagetin enggak si? Kalo gue sampe nambrak terus nih mobil lecet, bisa bisa gue gak di kasih makan seminggu. Sya!"
"Bukannya gitu. Kita kan ke sini mau cari anjing yang hilang, gimana kalo kita jalan kaki aja. Kalo naik mobil ribet." usul Meisya ada benarnya. Freya pun nampak menimbang imbang usulan dari gadis berbaju merah muda tersebut.
Iya, Meisya mengganti seragam sekolahnya dan meminjam pakaian milik Freya. Koleksi pakaian milik gadis itu sangat bagus, di tambah Freya sangat mementingkan penampilannya.
Namun ada beberapa yang kurang pas untuk Meisya, karena body Freya lebih berisi atau lebih tepatnya montok di banding lekukan tubuh milik Meisya.
"Bener juga si, yaudah ayu kita turun." ajak Freya mulai keluar dari mobilnya. Di susul Meisya dan tanpa banyak basa basi mereka meninggalkan kendaraan roda empat itu di dekat pos satpam.
Tidak lupa keduanya meminta izin sekaligus meminta tolong agar satpam di sana mau menjaga mobil tersebut.
"Sebenarnya gue males banget, mager tau jalan kaki kaya gini." gerutu Freya. Kalau bukan karena Saguna, Freya tidak akan mau.
"Emang harus kaya gini kalau mau cepat ketemu, kan gak mungkin kita cuman cari di area aspal karena pake mobil. Kita harus cek ke semua tempat!" ini kenapa malah Meisya yang semangat banget?
"Iya sih. Oh iya, lo udah izin sama bokap nyokap lo?"
Meisya terdiam sesaat. "Hmm—mereka udah pasti tau kalau aku lagi sama kamu."
"Hah? Mereka udah kenal sama gue?" tanya Freya.
"Iya, mereka pasti liat kita lagi jalan sekarang ini, dari atas sana."
Deg.
Maksudnya? Orang tua Meisya sudah tidak ada? "Astaga Freya, lo kayanya salah nanya!" batin Freya tak enak.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Aksara Gunadhya, manusia berparas malaikat. Rupa wajahnya tak seindah perjalanan hidup cowok tersebut. Terlahir untuk bertanya, apa tujuan hidupnya? Kenapa Aksa harus terus bertahan? Untuk apa Tuhan menciptakannya? Di...