Chapter Forty Nine

3K 439 96
                                    

Halo hai (gak dijawab dosa). Hm
Rosé update seperti biasa. Chapter kali ini nggak terlalu panjang, nggak terlalu pendek. Pas aja kaya gula dalam kopi. Apa sih 😌😌😌

Ini chapter khusus Jaehyun. Buat yang kangen, mangga boleh dibaca berkali-kali sampe kangennya terobati. Oh iya, sila tinggalkan jejak berupa vote dan komentar yaa. Selamat membaca~



“Storms think that they will scare everyone on their path, but they are very mistaken because they have forgotten  the stormy souls who are afraid of nothing!”
—Mehmet Murat ildan—

Begitu memasuki ruangan Jaehyun di kantor pusat Alpha Inc., Bambam langsung meraung dan menyerang temannya dengan setumpuk pertanyaan. Jungkook yang berada tepat di sampingnya tidak berusaha menahan. Alih-alih menahan, ia lebih memilih untuk mendudukan diri lalu menyandarkan tubuhnya di atas sofa hitam yang sangat nyaman. Menyetir dari Pocheon ke Seoul benar-benar melelahkan. Terutama saat harus melihat Bambam tertidur lelap hanya karena ia ingin menghemat tenaga supaya bisa memarahi Jaehyun dengan maksimal. Benar-benar bajingan paling nyata.

“Kau tidak bilang apapun terkait hubunganmu dengan Mina. Apa maksud berita itu? Semua orang sangat gila. Bagaimana caramu meredam semuanya? Maksudku, kau bisa saja menghapus beritanya. Tapi orang-orang sudah tanggung tahu. Lalu yang terpenting dari itu, bagaimana cara kami menjelaskan situasinya pada Rose?” Bambam terdengar sangat frustasi. Bahkan suhu ruangan yang dingin tidak bisa membuat panas di kepalanya menghilang.

Jungkook menambahkan setelah menelan buah anggur yang tersaji di atas meja. “Rose kelihatan sangat terpukul. Kau sudah hilang akal? Mina itu punya sangat banyak sasaeng dan media akan selalu mengikuti hampir ke segala tempat yang dikunjunginya. Mengantarkan Mina ke apartemennya dan kelihatan sedekat itu akan menimbulkan kesalahpahaman yang sangat besar. Itu sama saja dengan kau mengantarkan dirimu sendiri ke pemakaman. Sekarang semuanya jadi kacau karena kau bertindak sangat ceroboh.”

Keduanya terdengar sedang menghakimi, tapi Jaehyun tidak protes. Bahkan saat Bambam kembali menyalahkannya, ia hanya diam di atas kursinya dengan air muka yang kelihatan sangat keruh. Jaehyun hanya memijat keningnya sambil mendengarkan semua ocehan Bambam dan Jungkook secara bergantian.

“Mina mungkin akan senang dan merasa diuntungkan. Aku sangat yakin kalau dia bakal lebih rela kehilangan fans daripada kehilanganmu. Baginya kau merupakan aset yang jauh lebih menjanjikan daripada apapun. Mina jauh lebih berbahaya dari  sebelumnya; dan Rose juga jauh lebih terluka dari sebelumnya. Dia sangat terpuruk, asal kau tahu saja.” Bambam terdengar kesal saat menyampaikan itu. Ia tidak bisa membayangkan wajah Rose yang memucat saat wanita itu berjalan keluar dengan perut besar setelah melihat berita tentang hubungan Jaehyun dan Mina. Klarifikasi hanya akan terdengar seperti sebuah omong kosong baginya.

Rosé ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang