Hai~
Minggu ini bakal sering off karena gak punya kuota, heuheu... Tapi tetep upload sesuai jadwal kok (diusahakan)Udah mau ngasih tau gitu aja. Selamat membaca ❤❤❤
❄
❄
❄“I believe that unarmed truth and unconditional love will have the final word in reality. This is why right, temporarily defeated, is stronger than evil triumphant.”
—Martin Luther King Jr.—Friday, August 21th
“Lihat siapa yang bertumbuh semakin besar di dalam perut mamah.” Rose tersenyum saat mematut diri di depan cermin. Tangannya mengusap perut yang kelihatan semakin besar karena kehamilannya sudah memasuki minggu ke-37. Hanya tinggal dua atau tiga minggu paling lama sampai ia bisa bertemu dengan Noa—untuk memeluk dan merasakan kehadirannya di dunia.Sembilan minggu berlalu sejak skandal kencan Jaehyun dan Mina mencuat ke permukaan. Keduanya tidak menjalin hubungan sebagaimana yang media beritakan. Itu membuat Rose lega. Selain itu, sebisa mungkin ia akan menghindarkan diri dari berita seputar mereka. Ia berusaha fokus pada Noa dan rencana studinya di Johns Hopkins. Kebetulan, Rose memang akan berangkat ke Baltimore pada akhir Agustus—sekitar 10 hari lagi terhitung dari hari ini.
Meski kedengaran agak berat, tapi ia sangat bersemangat. Johns Hopkins adalah mimpi terbesar yang sudah Rose miliki bahkan jauh sebelum ia memulai kuliah pertamanya sebagai mahasiswa kedokteran. Ia sempat berpikir untuk kembali menunda spesialiasinya karena memulai masa residensi dalam keadaan hamil tua atau baru melahirkan benar-benar nyaris mendekati ketidakmungkinan. Untungnya, Irene dan Lisa dengan sukarela mengajukan diri untuk membantu mengurus Noa. Mereka dengan terang-terangan mengatakan kesediaannya untuk tinggal di Baltimore. Lisa merupakan individu yang sangat bebas. Ia bisa melakukan segala hal yang diinginkan dan orang tuanya tidak akan protes. Tapi tidak demikian dengan Irene. Wanita itu harus bolak-balik Seoul-Baltimore karena statusnya sebagai Nyonya di Keluarga Choi.
Baik Suho maupun Jaehyun sama-sama belum tahu tentang kehamilan Rose. Ini jadi masalah terbesarnya. Irene tidak bisa terus menerus membohongi suami dan anaknya. Tapi dia juga tidak bisa memaksa Rose untuk memberitahu Jaehyun—apalagi kalau perempuan itu memang sudah memutuskan untuk jadi seorang single parent. Hak Rose dan Jaehyun seolah saling berbenturan. Rose berhak untuk memutuskan demikian karena Noa adalah anaknya; sedangnya Jaehyun berhak tahu karena dia juga ayah yang jadi alasan kehadiran Noa di dunia. Ini memusingkan. Irene akan membiarkan Rose memikirkan kembali keputusannya. Semoga saja hatinya luluh sehingga Rose bisa kembali lagi pada Jaehyun. Mungkin pria itu akan sedikit marah karena tidak diberitahu sejak awal. Tapi semua orang yang mengenal Jaehyun berani memastikan kalau kemarahannya tidak akan berlangsung lebih dari satu menit. Tentu saja, Jaehyun akan mendapatkan dua malaikat sekaligus: Rose dan Noa. Ia tak punya alasan untuk memendam amarah dan kecewa terlalu lama.
Sebenarnya, Rose memang berpikir untuk memberitahu Jaehyun. Mungkin seminggu sebelum ia melahirkan—artinya saat ia sudah berada di Baltimore. Ia sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan paling buruk; karena kemungkinan yang baik selalu bisa diterima dengan lebih tenang. Rose berusaha menekan kekhawatiran yang tiba-tiba saja muncul pada minggu-minggu terakhir sebelum melahirkan. Ia terus-terusan memikirkan Jaehyun. Saking banyaknya, Rose bahkan tidak lagi peduli pada semua sikap manis dan perhatian yang Eunwoo tunjukan. Jika pria itu mencintainya, maka biarlah hal tersebut jadi urusannya sebab Rose tidak mau ambil pusing untuk memikirkan penolakan yang bakal ia berikan. Ia hanya akan fokus pada Noa, studi, dan pasiennya. Selain itu lebih baik disimpan dulu saja. Rose tak ingin menambah beban lain ke dalam otaknya. Sudah cukup penuh. Sudah cukup sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosé ✔
Fanfic[COMPLETED] Jaehyun does sleeping with girls but he will never date. Meanwhile Rose is being too focus on pursuing her career and wanna use Jaehyun for a revenge. They make a complete crazy couple. "For the rose, though its petals be torn asunder...