Chapter Five

5.6K 810 208
                                    

Halooo, I'm back!
Gaakan banyak ngomong ah takut pada bosen. Okay, sambil baca, sambil kasih comment dan jangan lupa tap vote juga yaa.

Love you and thank you. Bless your day~



"Crying does not indicate that you are weak. Since birth, it has always been a sign that you are alive."
—Charlotte Bronte—

Senin sore itu, Rose dibuat terkejut dengan kedatangan tiba-tiba Jaehyun ke tempatnya bekerja. Ia tidak ingat ada pesan dari Jaehyun mengenai kedatangannya hari itu. Chat terakhirnya dengan laki-laki itu terjadi tiga hari yang lalu saat Jaehyun memintanya datang ke bar. Keduanya tidak pernah chatting lagi setelah itu, terutama setelah insiden penolakan Rose atas tawaran Jaehyun untuk mengantarnya pulang.

Kalau diingat lagi, adegan 'final' malam itu benar-benar kacau. Rose mati-matian menolak tawaran Jaehyun sementara pria itu mati-matian menawari tumpangan pada Rose. Bambam dan Jungkook—sampai saat ini Rose belum tahu namanya—menyaksikan dengan ekspresi terperangah. Jaehyun yang sombong tidak pernah seekspresif itu dalam menghadapi lawan bicaranya. Selain itu, sebelumnya Jaehyun bicara seolah-olah ia hanya akan memberikan satu kali tawaran pada Rose, padahal nyatanya tidak demikian. Bambam sampai bertanya pada Jungkook apakah laki-laki yang sedang berdebat dengan Rose itu merupakan Jaehyun yang mereka kenal atau bukan. Mereka agaknya lupa kalau Jaehyun itu hanya tidak senang dengan kekalahan.

Meskipun Rose terus menolak dengan berbagai macam alasan yang masuk akal hingga tak masuk akal, ia terpaksa menyerah karena upaya Jaehyun sedikit lebih keras darinya. Alasan Jaehyun mengantar Rose semata-mata karena keinginannya untuk membuat gadis itu merasa tidak nyaman. Keinginannya terwujud, Rose memang merasa sangat tidak nyaman. Karena itu, alih-alih diantar ke rumahnya di Dobong-gu, Rose justru meminta Jaehyun untuk mengantarnya ke kostannya di Gwangjin-gu karena jaraknya lebih dekat. Jaehyun kira Rose memang orang situ, jadi ia sama sekali tidak komplain dan mengantarkan Rose ke tempat yang ditujunya. Kalau ia tahu Rose aslinya tinggal di Dobong-gu, Jaehyun akan ngotot mengantarnya sampai ke rumah. Jujur saja, baru kali itu Rose merasa sangat senang karena punya kostan yang dekat dengan daerah Gangnam dan sekitarnya.

Tidak ada hal spesial atau aneh yang terjadi setelah itu. Rose hanya mengangguk dan mengatakan thanks kemudian segera masuk ke dalam kostannya. Esoknya, Rose kembali beraktivitas seperti biasa. Selama dua hari, sebisa mungkin ia tidak mengindahkan keberadaan Jaehyun. Tapi usahanya itu gagal saat matanya menangkap sosok Jaehyun bersandar pada Aston Martin DB11 berwarna putih yang dipakai untuk mengantarnya malam itu. Jaehyun menghampiri Rose, sedangkan gadis itu merasa perlu untuk mundur dan menjaga jarak dengannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosé ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang