19• Melupakan

20.5K 1.6K 94
                                    

"Setiap orang pasti punya batasan sendiri untuk menceritakan apapun yang terjadi di dalam dirinya, hargai privasi orang lain,"___Alana untuk Rey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setiap orang pasti punya batasan sendiri untuk menceritakan apapun yang terjadi di dalam dirinya, hargai privasi orang lain,"___Alana untuk Rey


Rey agak menyunggingkan senyuman tipis nya, cowok itu menegakkan tubuh nya lalu berjalan mendekat ke arah Alana, "Tapi enggak semua orang juga bisa ngerasa sok kuat kaya lo sekarang ini," Ujar Rey dengan wajah datarnya.

Alana hanya diam, tidak membalas ucapan Rey barusan, akan tetapi tatapan nya menatap manik mata Rey dengan dalam, sangat dalam seakan-akan banyak banyak sekali hal yang ingin Alana sampaikan kepada Rey. Namun tidak tersampaikan karena banyak nya orang disana.

"Kenapa lo ngomong kaya gitu Rey?" Tanya Sarah yang sudah menoleh ke arah Rey. Namun Rey tidak menjawab nya.

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu ke Alana?!" Ujar Nayla yang juga ikut penasaran.

"Si Rey mah anak nya gitu! Bikin penasaran aja," Sinis Tristan.

"Kalo penasaran, tanya aja sama orang nya langsung" Ujar Rey lalu pergi masuk kembali ke dalam ruang Laboratorium, meninggalkan semua teman-teman nya yang berdiri canggung di harapan Alana dan Nayla.

Alana masih saja diam, ia tidak mengeluarkan kalimat apapun.

"Al kenapa sih?" Tanya Tristan penasaran.

Disya menginjak kaki Tristan pelan, mengisyaratkan agar tidak bertanya aneh-aneh kepada Alana.

"Apaan sih Dis!" Ketus Tristan.

"Hust udah lo diem aja," Sinis Disya.

"Kan gue kepo! Emang salah kalo mau nanya," Ujar Tristan lagi.

"Sama urusan orang aja kepo! Beraniin dulu tuh megang katak! Kaya itu aja takut dasar cemen," Ketus Disya membuat Tristan diam seketika.

"Emm, Al lo kan takut nih sama katak. Terus kelas lo praktik nya pake apaan coba?" Tanya Tristan.

"Pake Ikan," Ujar Nayla menjawab.

"Gue kan nanya nya sama Alana bukan sama lo," Ujar Tristan. Nayla tau Alana sedang tidak mood untuk berbicara saat ini.

"Yaudah sih sama aja, yang penting kan udah gue jawab. Kelas gue bedah ikan bukan katak puas!" Sinis Nayla.

"Jadi cewek galak banget! Sama nya kaya Disya," Sinis Tristan.

"Tan udah, diem dulu" Ujar Ansel menengahi. Pasalnya Tristan membawa-bawa nama Disya, takutnya akan ada perang selanjutnya yang akan terjadi.

"Tau cowok mulut nya lemes banget, mau gue cocolin sambel aja rasanya," Sinis Disya.

"Jangan Sya, ntar gue kepedesan" Ujar Tristan mencoba memanas-manasi Disya.

"Diem ga?!" Ketus Disya lagi sembari menunjuk ke arah Tristan.

ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang