60• Maaf

14.9K 1.5K 255
                                    

Halo kalian semua, jadi gini nih jangan panggil aku Author yuk bisa yuk, biar lebih deket panggil Uni aja gimana hehe❤️ ya ya ya!

Siap-siap ya, karena aku udah lama banget buat mikirin part kali ini. Semoga pecah ya haha!

Udah rekomendasiin Angkasa ke temen-temen kalian belum? Jangan lupa buat Vote ya. Aku perhatiin masih banyak yang belum vote soalnya huhu. Gak sampe semenit.

Terimakasih banyak, Let's go!

Maaf. Chapter 60.

Alana hanya bisa berjalan menunduk disepanjang trotoar tanpa arah tujuan yang jelas, ia bingung tidak tau harus kemana lagi, Alana sudah terlalu banyak menyusahkan orang lain, pikirnya sendiri. Air mata nya masih saja menetes, semakin malam suanasa semakin dingin. "Nyesel Alana ada di dunia ma," Lirihnya.

***

Saat ini Rey, Sarah, Ansel, Tristan, Disya, Dafa dan Varo sedang berkumpul di basecamp tempat biasa mereka bertemu. Menceritakan beberapa hal konyol yang pernah terjadi disepanjang hidup mereka. Entah kenapa perkumpulan mereka kini, menjadi ajang perlawakan.

"Gue pernah sikat gigi tapi bukan pake odol, malah pake pembersih muka gue anjir. Auto glowing gigi gue," Ucap Tristan jujur, Varo bahkan sudah memang perutnya, tidak kuat.

"Rasanya apa Tan? Makannya melek dulu, kumpulin nyawa baru ke kamar mandi. Lo mah ke kamar mandi dalam keadaan tidur sih," Ujar Disya.

"Rasa matcha Sya, untung enak yaudah gue lanjutin aja" Jawab Tristan santai.

"Serius lo lanjutin?" Tanya Dafa.

"Iya lah, sayang kalo dibuang. Mubasir bro," Ujar Tristan tertawa.

"Abis itu keluar berita kaya gini, Seorang siswa SMA Karya Wibawa tewas mengenaskan dirumahnya akibat gosok gigi menggunakan pembersih wajah rasa matcha," Ucap Varo lalu tertawa terbahak-bahak.

"Anjing, ya gak sampe mati lah!" Sinis Tristan.

"Untung Allah masih percaya sama lo ya Tan, jadi Allah kasih kesempatan buat lo tobat terlebih dahulu," Ujar Sarah mengangguk.

Tristan melirik mereka semua dengan tatapan sinis, "Bener aja kan, ujung-ujungnya gue juga yang di bully," Sinis nya.

"Bercanda doang Tan, lo daftar stand up comedy aja siapa tau lolos terus terkenal," Ujar Ansel memberi saran.

Disya tertawa seketika, "Jelas menang lah, si Tristan diem aja lawak banget muka nya" Ujarnya tertawa.

"Disya lo kejam banget," Ujar Sarah.

"Emang titisan dakjal ya begitu kejam nya sama temen sendiri, mau gue ketekin aja rasanya" Sinis Tristan.

"Kolong Wewe?" Tanya Disya.

"Hust Sya, jangan ngomongin itu. Serem tau malem-malem, ntar Dateng takutnya" Ujar Varo merinding.

Tristan beralih menatap Sarah, hanya Sarah lah yang selalu saja mendengarkan nya. "Sar, udah beberapa bulan gue les pantun. Kali ini gue mau kasih pantun ke lo, ini bener-bener special banget,''

"Cakepp!!!" Ucap Varo.

"Belum bangsat," Sinis Tristan, lagi-lagi mereka tertawa karena hal receh tersebut.

"Aduh sakit banget perut gue ketawa terus, apa nih Tan pantunnya?" Tanya Sarah penasaran.

"Ekhemm!!! Baju batik kena tinta" Ujarnya sembari berdiri menghadap ke arah semua temannya.

ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang