"Lo tau, kenapa gue mau ngikut sama lo dan mau bicara sama lo? Karena gue masih ngangep lo itu temen gue, sama kaya Nayla" ___Alana
Bintang dan bulan telah menyinari malam nya hari ini, mobil Dito sudah berhenti di salah satu kafe yang cukup ramai di daerah Jakarta. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam kafe, lalu memesan minuman mereka masing-masing. Tidak ada percakapan sama sekali disana, mereka berdua sama-sama canggung. Sampai pada akhirnya, Dito mulai membuka suaranya. Cowok itu akan menjelaskan semuanya kepada Alana, menjelaskan apa maksud perkataan nya di telfon tadi siang.
Alana menunduk, ia memainkan kuku-kuku jari tangan nya. Beberapa kali Alana menoleh untuk melihat jam di tangannya.
Dito menghela nafasnya pelan, "Al" Panggil Dito. Alana masih tidak menjawab, cewek itu masih menunduk diam.
"Alana," Ujar Dito sekali lagi, kali ini Alana menoleh ke arahnya.
Tatapan nya kini beralih pada Dito, namun Alana tetap tidak mengeluarkan kalian sedikitpun.
"Maaf," Ujar Dito pelan.
"Gue gak bisa diem terus Al, gue suka sama lo. Semua keputusan tetep ada di tangan lo Al, yang terpenting gue udah ngutarain perasaan gue. Itu udah bikin hati gue lega Al dan lo tau perasaan gue sekarang ini udah sangat cukup buat gue," Ujar Dito menjelaskan.
"Gue emang salah ngomong kaya gitu secara tiba-tiba. Pasti bikin lo kaget banget, gue juga gak tau Al. Perasaan ini tumbuh gitu aja setiap kali gue ketemu sama lo," Ujar Dito lagi.
"Dit," Ujar Alana pelan, ia tidak mau mendengarkan lebih jauh perasaan Dito kepadanya, Alana tidak nyaman.
"Al gue mohon jangan ngejauh dari gue," Ujar Dito lagi.
"Lo tau, kenapa gue mau ngikut sama lo dan mau bicara sama lo? Karena gue masih nganggep lo itu temen gue," Ujar Alana berbicara sangat serius kepada Dito, Alana tidak pernah memiliki perasaan apapun kepada Dito.
"Apa lo gak ada perasaan sedikitpun buat gue Al?" Tanya Dito lagi.
Alana terdiam, satu sisi ia memang tidak memiliki perasaan apapun kepada Dito. Satu sisinya lagi, Alana takut membuat hati Dito sakit.
"Dit, ucapan gue barusan udah jelas banget. Lo itu temen gue, gak lebih" Ujar Alana lirih.
Mata Dito masih menatap manik mata Alana dengan dalam, terlihat sangat jelas Dito mengharapkan Alana untuk menerimanya.
"Gue hargai keputusan lo Al, tapi gue mohon sama lo jangan ngejauh dari gue ya. Kita masih bisa tetep temenan kan?" Tanya Dito pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Teen Fiction[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...