"Lo minta maaf sama gue?''
Alana untuk ReyAlana masih berada di kafe tersebut, padahal dirinya hanya sendirian. Beberapa pelanggan sudah pulang, hari pun sudah mulai larut malam. Jus jeruk di hadapan nya saat ini masih utuh, Alana tidak meminumnya sama sekali, ia hanya memainkan gelas yang berisikan jus jeruk tersebut.
Pegawai kafe tersebut datang menghampiri Alana yang masih terdiam dalam lamunan nya, "Permisi kak, mohon maaf saat ini kafe sudah mau tutup kak," Ujar pegawai tersebut dengan sopan.
Alana tersentak, lalu menatap pegawai tersebut. "Eh," Ujar Alana lalu memperhatikan sekitaran nya, memang benar hanya ada dirinya sendiri disana, kebanyakan orang sudah pulang. "Oh, iya sorry mba" Ujar Alana sopan lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kafe tersebut.
Setelah berada di luar kafe, Alana mengambil nafas banyak-banyak. Menikmati hembusan angin malam disana, hiruk pikuk kota Jakarta yang sudah mulai lenggang diwaktu seperti ini. Entah mengapa, Alana memilih pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki sendirian, melewati panjang nya trotoar disana.
"Dito?" Ujar Alana pelan sembari menunduk, cewek itu kembali menyandarkan tubuhnya di tiang lampu penerang pinggi jalan.
"Kalo udah kaya gini, mau ketemu pun pasti canggung" Ujar Alana lagi.
Handpone nya berdering, menandakan ada panggilan masuk kepadanya. Alana membuka slingbag nya lalu melihat nama Bi Nani tertera di layar ponselnya.
"Assalamualaikum," Ujar Bi Nani memberi salam.
"Wa'alaikumsalam Bi," Jawab Alana pelan.
"Non kok jam segini belum pulang? Udah malem loh ini," Ujar Bi Nani khawatir.
"Ini Alana lagi dijalan mau pulang, Bi Nani tidur duluan aja. Alana gak papa, sebentar lagi juga sampe rumah" Ujar Alana berbohong, padahal dirinya masih sangat jauh dari keberadaan nya saat ini.
"Posisi Non sekarang dimana? Bibi suruh supir jemput aja ya? Soalnya kan Non Alana gak bawa mobil," Ujar Bi Nani lagi.
Walaupun tidak terlihat oleh Bi Nani, Alana tetap menggelengkan kepalanya. "Engak usah Bi, Alana pulang sendirian aja bisa kok," Ujar Alana meyakinkan Bi Nani.
"Beneran?" Tanya Bi Nani memastikan lagi.
Alana tersenyum, "Beneran Bi, janji deh'' Ujar Alana dengan sedikit tawanya.
"Yaudah kalo gitu, Non hati-hati dijalan ya. Naik taksi aja non biar lebih aman, Bibi tutup ya Assalamualaikum" Ujar Bi Nani.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Teen Fiction[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...