"Cinta pertama kakak siapa?"
Kayra"Gue---,"
Rey menaikan sebelah alisnya, cowok itu menunggu jawaban dari Alana.
"Gimana?" Tanya Rey lagi.
Alana menggelengkan kepalanya yakin, ia masih trauma dengan kejadian beberapa hari lalu. Lagipula ia tidak mau berurusan kembali dengan Rey, menurutnya kejadian beberapa hari lalu itu sudah cukup untuknya. "Gak mau, gue bisa pulang sendiri" Ujar Alana menolaknya.
"Coba aja kalo berani," Ujar Rey menyunggingkan senyumannya.
Alana meremas bajunya cemas, "Yaudah lo kenapa masih disini? Sana pergi" Ujar Alana mengusir Rey.
"Gue gak akan pergi, sebelum lo ikut sama gue" Ujar Rey dingin.
"Maksa banget sih jadi orang?" Sinis Alana, "Lo duluan lah sana pergi," Tambahnya lagi.
Rey menghela nafasnya pelan lalu berjalan mendekat ke arah Alana, membuat cewek itu melebarkan kedua matanya kaget lalu menahan nafasnya spontan. "Lo denger gak sih sama apa yang gue bilang barusan?" Tanya Rey lagi sembari menaikan sebelah alisnya menatap wajah Alana.
Alana mundur selangkah, Rey juga menegakkan tubuhnya kembali. "Yaudah kalo gitu gue aja yang pulang duluan, kalo lo masih mau disini ya terserah gue gak peduli," Ujar Alana lalu melanjutkan perjalanan nya kembali.
Rey melipat kedua tangan didadanya, cowok itu menatap punggung Alana yang mulai menjauh dari dirinya. Rey tidak akan pergi sebelum Alana melewati perkumpulan laki-laki di depan sana. "Berani juga lo Al," Ujar Rey tersenyum singkat.
"Semoga mereka gak nyadar kalo gue lewat di depannya," Ujar Alana takut didalam hatinya.
Alana agak mempercepat langkahnya, pandangan nya lurus ke arah depan tanpa menoleh ke arah sampingnya, "Eh neng kok gak pake permisi?" Ujar salah satu laki-laki disana.
Alana menoleh sebentar, "Permisi" Ujar Alana sopan lalu melanjutkan perjalanan nya kembali.
"Neng tunggu neng," Ujarnya lagi.
"Ngapain sih itu om-om pake manggil lagi?!" Ujar Alana cemas, Alana hanya mendengar nya tanpa menoleh ke arah belakang, tanpa ia sadari laki-laki tersebut menarik tangan kiri Alana membuat cewek itu berbalik arah menghadap perkumpulan mereka. "Eh lepas botak!" Ujar Alana spontan, ia tidak bermaksud untuk berbicara seperti barusan.
Sontak ucapan Alana barusan membuat para laki-laki itu tertawa, tetapi tidak dengan cowok berkepala plontos itu, ia tidak terima dengan ucapan yang dilontarkan oleh Alana barusan. "Wah, udah gak sayang sama nyawa lo ya?!" Ketus laki-laki tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Teen Fiction[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...