29• SMA Cakrawinata

16.2K 1.5K 83
                                    

Warning! Akan ada banyak kata kasar di chapter ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning! Akan ada banyak kata kasar di chapter ini

"Pantes kalah terus, kalo main gak pernah sportif" ____Tristan

Sedaritadi Disya dan Sarah mencari tempat duduk, namun mereka berdua tidak menemukan bangku kosong sama sekali. Padahal mereka berdua sudah berjanji kepada Rey, Ansel dan Tristan jika akan menonton pertandingan paling depan dan menyemangati mereka bertiga.

Disya menoleh ke arah kanan dan kirinya, "Wah gila gak ada tempat kosong sama sekali. Bahkan lantai atas juga penuh sama orang-orang. Gimana nih Sar? Apa kita terobos aja?" Ujar Disya memberi saran.

Sarah menggelengkan kepalanya dengan cepat, menolak saran yang diberikan oleh Disya. "Gak mau ah Sya, ntar kalo kita terobos bakal ada keributan besar yang terjadi. Lo gak liat itu cewek-cewek udah pada girang banget buat nonton mereka semua?" Ujar Sarah.

"Gak takut gue sama mereka," Ujar Disya enteng.

"Jadi lo mau tawuran gitu? Inget Sya, SMA Cakrawinata itu kejam-kejam orang nya, gak ada ampun deh pokoknya buat yang ngusik mereka. Jadi kita berdua cari aman aja deh ya," Ujar Sarah tersenyum lalu menarik tangan Disya untuk mencari tempat yang masih kosong.

"Kayanya hari ini kita lagi beruntung deh Sar," Ujar Disya tersenyum senang.

Sarah mengerutkan keningnya heran, "Beruntung? Mana ada. Justru kita lagi apes Sya, gak dapet tempat duduk!" Sinis Sarah.

"Noh lo liat di depan sana, pas banget ada dua bangku kosong. Udah ayo langsung aja gas terus kita tempatin, keburu ada orang dateng" Ujar Disya lalu berlari ke arah tempat duduk itu, disusul oleh Sarah dari arah belakangnya.

"Sya bentar sya!" Ujar Sarah tiba-tiba lalu menarik tangan Disya agar berhenti.

"Apalagi sih Sarah Giovany?!" Ketus Disya.

"Itu Alana sama Nayla," Ujar Sarah berbisik kepada Disya.

"Lah iya ya, gue gak perhatiin. Yaudah kita samperin aja ayo," Ujar Disya lalu menarik tangan Sarah.

"Hai, gue boleh duduk disini gak?" Ujar Disya tersenyum.

Alana, Nayla dan Dito spontan menoleh ke arah belakangnya, ketika ada seseorang yang berbicara kepadanya. Bukannya menjawab, Alana justtu terdiam, begitupun dengan Nayla yang ikut diam. Dito menepuk pundak Alana pelan, berusaha untuk menyadarkan nya kembali. "Alana," Ujar Dito, Alana tersentak dalam lamunan nya. "Itu di ajak ngomong," Tambah Dito.

"Eh iya silahkan gak papa kok," Ujar Alana ramah lalu kembali terdiam.

"Makasih ya," Ucap Sarah.

ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang