"Tanpa kita sadari, ternyata waktu berjalan begitu cepat"
Tatapan mata mereka bertemu, mereka sama-sama diam tidak melontarkan kalimat apapun. Sampai pada akhirnya Sekala membuka suaranya dan berbicara kepada Rey.
"Ganti baju kamu, terus duduk sama Papa disini," Ujar Sekala dengan suara beratnya.
Sebenarnya Rey sangat tidak suka jika berlama-lama dengan Papa nya. Rey tidak mau apabila mendapatkan ceramahan lagi dari Papa nya itu.
"Kalo mau marahin Rey, mending gak usah Pa" Ujar Rey dengan wajah masih sama seperti tadi, datar.
Sekala menghela nafasnya pelan, "Turutin aja perintah Papa barusan," Ujar Sekala lagi.
Rey tidak membalas ucapan Papa nya, Cowok itu pergi berjalan menuju kamarnya. Meletakan tas nya dengan asal, membuka jaket denimnya lalu menganti pakaian sekolah dengan pakaian santainya.
Ia tidak langsung berjalan kembali menghampiri Papa nya di ruang keluarga. Rey justru merebahkan tubuh di kasur miliknya, lalu memijat kepalanya dengan pelan. "Papa mau ngomong apa sama gue,'' Ujar Rey di dalam hatinya.
Dengan cepat ia bangun dari tidurnya lalu datang menghampiri Papa nya dibawah. Sesampainya disana, Rey tidak duduk di sebelah Sekala melainkan duduk lumayan jauh dari Papa nya itu.
Sekala meletakkan Laptopnya. Laki-laki itu menoleh ke arah anaknya, lalu menepuk sofa yang ada didekat nya. "Duduk sini," Ujar Sekala.
"Sini aja Pa," Jawab Rey singkat.
"Rey," Ujar Sekala sembari menoleh ke arah Sofa di sebelah nya. Mau tak mau Rey mendekat ke arah Papa nya itu.
Mereka berdua kembali terdiam, seperti sudah lama sekali tidak berinteraksi antara Ayah dan Anak.
"Sean sama Kayra kemana?" Tanya Rey, walaupun diselingi dengan wajah cueknya.
"Ke rumah Nenek," Jawab Sekala.
"Yaudah Rey susul kesana," Ujar Rey lalu berdiri. Namun Sekala tidak mengizinkan nya.
"Papa mau bicara sama kamu," Ujar Sekala serius.
Rey menghela nafasnya pelan ia sudah siap mendengarkan omelan dari Papa nya itu, "Pasti Papa mau marahin Rey lagi kan? Udah biasa Pa," Ujar Rey lalu tertawa hambar. Mereka berdua sangat mirip, dari segi wajah, kepintaran bahkan keras kepalanya.
"Siapa bilang?" Ujar Sekala lalu menyandarkan tubuhnya ke belakang. Membuat Rey spontan menoleh ke arahnya.
"Gimana sama sekolah kamu?'' Tanya Sekala perhatian kepada anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Novela Juvenil[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...