63• The End

23.9K 1.6K 630
                                    

Dibaca baik-baik sayangku, cintaku, adekku, kakaku kalian semua.❤️

Ini Ending chapter ya, semoga kalian suka. Maaf kalo misalnya ceritanya kurang greget, ataupun ending nya kurang cocok sama apa yang kalian harapkan. Aku minta maaf banget, karena aku mampu nya cuma sampe sini aja. Jadi jangan hujat aku ya:(

63• The End

Dua Minggu telah berlalu, Alana masih mengharapkan Rey untuk cepat kembali. Ia teringat perkataan Disya beberapa hari lalu, jika dalam seminggu Rey belum pulang. Maka dipastikan Rey akan berada di Jerman dalam jangka waktu yang lumayan panjang, bahkan para sahabatnya saja tidak tau sampai kapan.

Alana sedang berada di ruang laboratorium sekolahnya, lengkap dengan jas putih yang melekat ditubuhnya. Cewek itu sangat fokus dengan apa yang ada dihadapannya saat ini. Seperti biasa, Nayla selalu ada disampingnya.

"Alana, cariin Nayla jodoh dong. Apa Nayla harus ikutan ajang pencari jodoh ya?" Tanya Nayla tiba-tiba.

"Gak usah Nayla, jodoh itu pasti akan datang dengan sendiri nya kok" Ucap Alana meyakinkan.

"Tapi otw nya lama banget, Nayla kan capek liat orang uwu-uwu an di tiktok," Ujarnya lesu.

"Ya jangan di liat dong Nay, mending kerjain tugas sekolah aja" Ucap Alana.

"Ah bosen," Ujar Nayla mengerucutkan bibirnya kesal.

Tak lama kemudian pak Nanta masuk kedalam ruang laboratorium bersama dengan semua murid kelas XI IPA 1. Membuat murid XI IPA 2 bertanya-tanya keheranan. "Loh pak? Mau ngelamar siapa bawa rombongan?" Tanya Jamal bercanda.

"Mau nikahin kamu Mal," Jawab pak Nanta ikut bercanda.

"Ah bapak bisa aja," Ujar Jamal malu.

Pak Nanya menatap semua murid XI IPA 2, "Jadi gini, besok bapak gak bisa mengajar kelas XI IPA 1 karena harus ada rapat penting bersama kepala sekolah, bapak memutuskan buat menggabungkan kelas kalian hari ini, kebetulan materinya juga sama"

"Oke pak, baik" Ujar beberapa murid.

Ruang laboratorium memang penuh dengan orang, namun suasana tetap hening, mereka fokus dengan tugas mereka masing-masing. Kalian pasti bisa membayangkan bagaimana suasananya.

Tatapan dua orang itu bertemu satu sama lain, entah kenapa Nayla menjadi canggung, sedangkan Ansel masih tetap menatap manik mata Nayla lekat. Nayla terlebih dahulu memutuskan nya, ia menyenggol pelan siku Alana.

"Kenapa Nay?" Tanya Alana berbisik.

"Ansel kok natap gue kaya gitu ya, gue takut baper" Ujarnya lesu.

Alana spontan menoleh ke arah Ansel, yang ia lihat Ansel sedang fokus dengan pekerjaan nya. "Mana?enggak liatin lo kok Nay?"

"Ih tadi liatin,"

Alana tersenyum, "Mungkin dia emang suka sama lo," Goda Alana.

"ALANA IH!!" Ujar Nayla keceplosan berteriak, penyakit yang tidak bisa Nayla hilangkan pada dirinya. Nayla terus saja keceplosan seperti itu.

Beberapa orang menertawakan Nayla, begitupun dengan Ansel yang menggelengkan kepalanya lalu tersenyum. "Nay lo di ketawain," Goda Alana ikut tertawa.

"Lo sih ah!" Sinis Nayla, Alana masih tetap tertawa melihatnya.

Terdengar sangat jelas, ada suara keributan diluar ruang laboratorium. Para murid kini menoleh ke arah jendela. Sangking penasarannya, beberapa orang yang ada diruang laboratorium kini berlari ke arah luar ruangan, begitupun dengan pak Nanta yang ikut keluar.

ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang