"Kue talam dicampur ame kue putu, Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatu," ____
Tristan Alamsyah ___ wajib dijawab:"
Rey terdiam dalam lamunan nya, tatapan cowok itu masih sama seperti tadi, Diam."Jadi dia bohongin gue," Ujar Rey di dalam hatinya.
"Apa jangan-jangan lo ketemu lagi sama Alana? Terus lo berdua ribut lagi?" Tanya Ansel kepada Rey.
"Berita hot nih, siapa yang menang Rey? Jarang-jarang lo berantem sama cewek, biasa nya kan lo adu jotos sama cowok di sekolah ini," Ujar Tristan tertawa.
"Palingan Alana yang menang, lo liat aja tuh muka nya si Rey. Sedih sendu banget kaya nya hahaha," Ujar Disya tertawa terbahak-bahak.
"Gue ramal, kayanya bukan sedih gara-gara kalah berantem sama Alana deh, Kaya nya si Rey diem gara-gara mikirin utang yang belum dia bayar," Ujar Tristan membuat Sarah, Disya dan Ansel tertawa.
"Bangsat banget omongan lo Tan, hati-hati pulang sekolah tinggal Nama doang lo," Ujar Ansel.
Disya melirik ke arah Tristan duduk, "Lagian, omongan lo gak masuk akal Tan. Si Rey kan kaya, anak sultan, banyak duit, rumah nya gedongan, mobil nya banyak, motor nya banyak, dompet nya tebel. Mana mungkin dia ngutang?" Ujar Disya tertawa.
Tristan menoleh ke arah Disya sembari tertawa, "Halah dompet tebel isi nya kertas bayaran belanjaan doang palingan. Bukan duit," Ujar Tristan tertawa terbahak-bahak, padahal disana ada Rey. Bahkan di hadapan Tristan sendiri.
Sarah menjitak kepala Tristan pelan, "Ntar pulang tinggal badan doang mampus lo Tan. Gue bakal jamin kepala lo ilang di penggal sama Rey," Ujar Sarah menggelengkan kepalanya.
"APAAN SI SAR! SEREM BANGET, GUE KAN GAK MAU JADI SETAN KEPALA BUNTUNG!" Ujar Tristan berteriak kepada sarah, membuat cewek itu tertawa tak karuan.
"Lagian, aneh-aneh aja lo omongan nya," Ujar Disya.
"Kan jarang Tan, ada setan kepala buntung. Kayanya lo cocok deh," Ujar Ansel tertawa.
"Bangsat emang lo semua, setan!" Ketus Tristan.
"Tan Tan, SETAN. YHAAA," Goda Disya.
"Bagus banget lo semua, ngomongin di depan orang nya langsung," Ucap Rey membuka suara. Cowok itu menyandarkan tubuh nya di kursi meja sekolahnya.
"Bercanda doang elah," Sinis Tristan.
"Daripada ngomongin di belakang? Kita mah anti-anti ngomongin dari belakang sori," Ujar Disya sembari memakai kacamata hitam nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Novela Juvenil[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...