56• Dream

12.2K 1.2K 78
                                    

"Apa kalian percaya mimpi? Apa mimpi bisa menjadi kenyataan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kalian percaya mimpi? Apa mimpi bisa menjadi kenyataan?"


Hari ini Alana terlampau sangat-sangat bahagia, ia tidak tau lagi bagaimana cara mengungkapkan nya, selain bercerita kepada bi Nani dan sahabatnya, Nayla.

Hobinya saat ini berubah, ia lebih suka memandangi akuarium baru dikamarnya dibanding membaca. "Beta sama Beti sehat-sehat sampai besar ya," Ujar Alana tersenyum.

Cewek itu pun mematikan lampu tidurnya, lalu mulai memejamkan matanya. Ternyata benar apa kata Nayla, banyak yang menyayangi dirinya. Alana merasa beruntung memiliki mereka semua.

Sudah beberapa jam Alana tertidur, tiba-tiba ia mulai mengucapkan sesuatu dengan mata yang masih terpejam. "Gak mungkin!" Ujarnya agak berteriak.

Alana makin mengeratkan genggaman pada kasurnya, tanpa sadar ia mengeluarkan air matanya. "Ini gak mungkin kan?!" Teriaknya lagi, ia pun spontan terbangun dari tidurnya, lalu mengubah posisinya menjadi duduk. Alana mengatur emosinya, lalu mengambil segelas air disamping meja nya.

Tatapan nya menjadi kosong, Alana takut. Ia sangat takut, dengan cepat Alana berlari kearah toilet lalu mengambil air wudhu dan sholat. Setelah sholat, Alana kembali meneteskan air matanya. "Ternyata cuma mimpi," Ujar Alana pelan. "Jangan buat mimpi ini jadi nyata ya Allah," Ujar Alana berdoa.

Setelah menenangkan dirinya, Alana memeluk guling miliknya lalu berjalan meninggalkan kamarnya. Cewek itu mengetuk pelan kamar bi Nani dilantai bawah. "Bibi," Panggil Alana pelan.

Alana duduk menyandar ditembok, sembari menunggu bi Nani membukakan pintu kamarnya. Lagi-lagi Alana larut dalam mimpi tersebut, mimpi yang bahkan sama sekali tidak Alana inginkan. Tak lama kemudian, bi Nani membukakan pintu tersebut lalu menoleh ke arah Alana duduk.

"Non Alana?" Ujar bi Nani ikut berjongkok, menyamai Alana.

Dengan cepat Alana memeluk bi Nani, wajah Alana pucat. Ia nyaman berada didekat bi Nani. "Ya Allah, kenapa non?"

Alana memaksakan senyuman nya, "Gak papa bi, Alana abis mimpi. Mimpi buruk banget," Ujar Alana.

Bi Nani mengelus pelan pundak Alana, lalu merangkulnya kembali kedalam pelukannya. "Mimpi itu cuma bunga tidur non, jadi non Alana tenang aja ya, kamu udah sholat belum?" Tanya bi Nani.

Alana mengangguk, "Udah bi" Ujarnya. "Alana boleh gak malem ini tidur sama bi Nani?" Tanyanya.

Bi Nani mengangguk tersenyum, "Boleh dong" Ujarnya tersenyum.

Mereka berdua pun tidur dikamar bi Nani, Alana berusaha melupakan mimpi yang barusan ia alami. Ia berusaha tersenyum dihadapan bi Nani, Alana berusaha menguatkan dirinya sendiri.

ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang