Guys chapter sebelah yang barusan aku publish itu yang Vote sedikit banget loh, padahal yang baca udah lumayan banyak. Jadi tolong jangan sider ya, hargai aku biar semangat.
Terimakasih banyak🌹❤️"Jangan terlalu percaya dengan apa yang dikatakan orang lain, karena ucapan seseorang belum tentu benar adanya"____Sarah Giovany
Rey dan para teman-teman nya terpaksa dipanggil ke ruang guru, lebih tepatnya mendengar ceramaan dari guru Olahraga mereka. Semua orang menganggap Rey bermain curang, padahal apa yang mereka kira itu belum tentu benar adanya.
Pak Sigit, Guru Olahraga SMA Karya Wibawa menceramahi habis-habisan para muridnya ini. Ia tidak pernah mengajarkan untuk bermain curang, apalagi di perlombaan besar seperti ini. Ia agak kecewa dengan Tim yang sangat ia banggakan sedari dulu.
"Saya gak salah Pak," Ujar Rey datar pada Pak Sigit.
Pak Sigit menghela nafasnya pelan, ia menyandarkan tubuhnya di kursi ruangannya. "Masih saja membela diri? Saya tanya sama kalian semua, apakah saya pernah mengajar kalian untuk bermain curang seperti tadi?" Tanya Pak Sigit datar, kini suara nya sudah ia pelankan.
"Tapi Rey emang gak salah Pak. Tama dari sekolah sebelah yang salah, dari awal dia udah main curang. Bahkan Ansel aja di jorokin sampe tersungkur dibawah tanah kaya tadi, bahkan Bapak liat kejadian nya sendiri kan?" Ujar Tristan membela Rey. Ucapan nya barusan di setujui oleh Ansel.
"Apa yang di bilang sama Tristan barusan bener Pak, kita semua emang gak liat kejadian nya tapi saya yakin banget kalo Rey gak bakal main curang kaya barusan. Bapak kan tau sendiri Rey gimana orang nya, bandel iya tapi kalo gak sportif, maaf pak itu bukan Rey banget" Tambah Sultan teman satu Tim Rey.
Tristan menoleh ke arah Sultan, "Bandel nya harus banget di sebutin Ton?" Tanya Tristan.
Sultan mengangguk, "Iya harus. Tetep! Itu kan ciri khas nya si Rey. Btw Tan bukan Ton!" Sinis Sultan.
"Tan kan gue, kalo lo Ton aja ya" Ujar Tristan menego.
"Gak mau gue, masa iya Ton. Emang lo kira apaan?" Sinis Sultan.
"Kalian berdua ini, lagi serius malah ngomongin soal nama yang kurang penting kaya gitu. Diem dulu," Ujar Pak Sigit.
"Maaf Pak," Ujar Sultan meminta maaf.
"Duain," Tambah Tristan.
"Yasudah, kalian semua kembali ke kelas masing-masing. Inget, jangan sampai kejadian seperti tadi terulang kembali. Saya akan sangat kecewa sama kalian semua," Ujar Pak Sigit datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Teen Fiction[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...