"Emang salah, kalo ngikutin kemauan sendiri? Apa harus melulu mengikuti keinginan orangtua____ Rey"
Mobil Dito berhenti di depan rumah Nayla, cewek itu turun dari mobil sepupunya. "Yakin gak mau mampir?'' Tanya Nayla."Enggak deh, salamin aja buat Om sama Tante,"
"Oke deh. Hati-hati dijalan ya, jangan ngebut pokoknya," Ujar Nayla melambaikan tangan.
Dito melajukan mobil nya kembali. Kini hanya ada dirinya dan Alana didalam mobil. "Rumah lo dimana?" Tanya Dito yang masih fokus pada pandangan nya.
Alana memberi tahu alamat rumahnya kepada Dito.
"Oke" Ujar Dito.
"Lo udah lama temenan sama Nayla?" Tanya Dito penasaran.
Alana menoleh sekilas ke arah Dito, "Belum lama kok. Tapi Nayla udah deket banget sama gue," Ujar Alana.
Dito mengangguk mengerti. "Gue baru tau kalo lo itu sepupu nya Nayla. Dia gak pernah cerita sama gue soalnya," Ujar Alana tersenyum.
"Dia emang gitu, kadang gak pernah nganggep kalo gue sepupunya haha," Ujar Dito tertawa.
"Nayla emang ada-ada aja," Kata Alana sembari menggelengkan kepalanya heran.
Di perjalanan, handpone Alana terus berbunyi. Anggun, Mama nya terus saja menghubungi nya. Sebenarnya Alana sangat sangat ingin mengangkat nya. Namun ia belum sanggup untuk berbicara kepada Mama nya.
"Handpone lo bunyi terus loh, gak mau di angkat dulu?" Tanya Dito.
Alana menoleh ke arah Dito yang di sampingnya. "Enggak deh," Ujar Alana.
"Tapi dari tadi bunyi terus. Lebih baik lo angkat, takutnya penting" Ujar Dito mencoba untuk meyakinkan Alana.
Dito menghentikan mobilnya di pinggir jalan, "Lo boleh angkat di luar kok Al, kalo itu Privasi" Ujar Dito.
Alana mengangguk, "Maaf ya Dit. Gue ngerepotin" Ujar Alana.
"Iya gak papa,"
Alana turun dari mobilnya, cewek itu menghubungi Mama nya kembali. Sambungan telfon tersambung, memunculkan suara Mama nya di sebrang sana.
"Kamu kemana aja? Mama dari tadi telfonin loh Al. Kenapa gak di angkat?"
"Maafin Alana ya Ma, tadi Alana lagi gak pegang Handpone,'' Ujar Alana berbohong. Alana terdiam sebentar, "Tumbenan Mama telfon Alana. Kenapa?" Tanya Alana penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Teen Fiction[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...