"Sekolah itu tempat nuntut ilmu, bukan tempat minta nomor hp cewek,"
Bel sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, semua murid sudah berkumpul di kelas dan duduk ditempat duduknya masing-masing, suasana saat ini cukup ramai. Raya, gadis pendiam yang tiba-tiba memberanikan diri mendekati Alana dan Nayla, cewek itu berdiri canggung dihadapan kedua gadis tersebut.
Nayla mengerutkan keningnya heran, lalu menoleh ke arah Alana sebentar, tatapan nya kembali pada Raya, "Raya? Kenapa Ray?" Tanya Nayla ramah.
"Em--anuu, gue mau kasih ini" Ujar Raya gugup sembari menyodorkan dua buah permen gagang.
Nayla dan Alana tidak langsung menjawabnya, mereka berdua justru terdiam saling pandang.
"Eh tapi kalo gak mau ya gak papa kok," Ujar Raya dengan cepat, lalu berbalik badan berniat untuk kembali ke tempat duduknya lagi, namun suara Alana menghentikan langkahnya.
"Tunggu Raya," Ujar Alana, Raya pun berbalik badan kembali menghadap kearah Alana. "Gue mau kok," Ujar Alana ramah.
Raya kembali tersenyum lalu memberikan dua buah permen tersebut kepada Alana dan Nayla.
"Kenapa tiba-tiba?" Tanya Nayla.
"Eh enggak papa, kalo gitu gue balik ke tempat duduk gue ya," Ujar Raya dengan cepat lalu kembali ketempat duduknya.
Setelah kepergian Raya, Nayla kembali menoleh ke arah Alana yang berada di sampingnya. "Raya aneh banget?" Ujar Nayla heran.
"Aneh apanya? Orang baik kok dibilang aneh," Ujar Alana cuek.
"Ya gue ngerasanya aneh aja gitu, ni permen gak di jampe-jampe kan ya? Soalnya si Raya anaknya diem banget gue merinding" Bisik Nayla.
"Hush! Jangan mikir macem-macem deh Nay, jaman sekarang mana ada kaya gitu?" Ketus Alana lalu membuka buku pelajarannya.
"Ihh tapp----,"
"Selamat pagi anak-anak," Ujar Bu Indah lalu masuk kedalam kelas XI IPA 2.
Otomatis ucapan Nayla terpotong karenanya, entah kenapa padahal hari ini tidak ada pelajaran bu Indah tetapi beliau masuk kedalam kelas membuat semua teman nya bingung.
"Loh bu Indah?" Ujar Jamal spontan.
"Hari ini bu Ningsih tidak bisa mengajar seperti biasanya, dikarenakan anaknya sedang sakit. Jadi saya selaku wali kelas yang akan mengantikannya," Ujar Bu Indah menjelaskan, semua murid pun mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [Sequel Sekasa] (COMPLETED)
Teen Fiction[Sequel Of Sekasa] WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! Pemberontak, suka kebut-kebutan, tidak tertib dan di takuti seisi sekolah. Itulah sifat yang dimiliki Angkasa Rey Rejendra. Laki-laki Tampan dengan rahang tegas, hidung mancung ditambah badan yang...