Sabtu, 7 Desember 2019
"Ri, lo jadinya mau berapa?"
Aku menoleh ke arah sumber suara, mendapati cowok dengan kaos mustard memegang beberapa dus bolen pisang.
"Bentar Le, aku mau telepon Kak Vino dulu."
Semua udah pada tahu kalau Kak Vino hobi banget beli makanan. Apalagi setiap kali ke Bandung, dia pasti akan beli bolen pisang. Biasanya kalau kantor ada survei ke Bandung, aku selalu kabarin Kak Vino karena barang kali dia mau nitip bolennya. Cuma kebetulan kali ini lupa bilang Kak Vino kalau lagi mampir ke Bandung.
"Oi, Ri, ada apa?"
"Aku lupa bilang kalau lagi di Bandung, Kak Vino mau berapa kotak bolennya?"
"Hahahaha. Jodoh enggak ke mana emang."
"Hah?" Aku mengernyitkan dahi, reaksi Kak Vino enggak seperti biasanya. Sehingga aku kembali bertanya berapa kotak bolen yang diinginkan Kak Vino. Terlebih Lele sudah menunggu sejak tadi.
"Ketemu Ardhan gak?"
"Kok Kak Ardhan?" tanya aku bingung.
"Bolennya enggak usah, Ri. Ardhan lagi balik Bandung juga, gue udah nitip dia."
Aku langsung mengancungkan jari telunjuk dan jari tengah pada teman kantorku. Menandakan jika aku hanya ingin membeli dua kotak aja.
"Oke deh, aku tutup ya, Kak Vino? Aku udah ditungguin soalnya."
"Oke, Ri, makasih ya. Kabarin kita kalau lo beneran ketemu Ardhan."
Aku baru aja berniat menjauhkan hp-ku dari telinga untuk mematikan telepon, tetapi Lele lebih dulu melempar pandangannya padaku sambil menggerakkan kepalanya, menyuruhku untuk menatap ke belakang sana. Enggak cuma Lele, Cal juga terlihat cukup heboh.
"Loh, Rili?"
Ketika pandangan kita bertemu, tentu saja reaksi terkejut sangat amat jelas terlihat.
"EH BENERAN KETEMU? Jodoh emang enggak ke mana ini mah." Suara heboh Kak Vino dapat aku dengar dengan jelas karena belum sempat mematikan sambungan telepon.
"Bandung gede padahal, gak kaya Mandala kecil. Lucu banget deh bisa ketemu." Dan juga suara kecil Kak Yel yang terheran-heran.
"Gue tutup ya, Ri. Sana, jalan sama Ardhan gih."
"Coba deh Rubah, elo ngaca."
"Berisik lo, Beruang."
Dan di saat seperti ini, Kak Vino sama Kak Yel masih sempat-sempatnya ribut lewat telepon.
Sejak kemarin, Ragastara datang ke Bandung. Tujuan ke Bandung biasanya untuk pengecekan rutin semua proses produksi. Karena beberapa jenis produk yang dibuat Ragastara ada dari Bandung, jadi kita cukup sering ke sini. Tapi, ini pertama kalinya semua orang kantor ikut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaharsa
General Fiction"Semua tokoh utama Disney aja harus berjuang biar punya ending yang bahagia." Ada dua sisi yang bisa ditentukan oleh setiap manusia. Sisi cerah yang diselimuti kebahagiaan dan sisi gelap yang dirundung kesedihan. "Lantas semua tokoh kartun aja perlu...