Dari Adriel: Ketika Hujan

562 78 28
                                    

Rabu, 16 Desember 2015

Di sinilah gue dan Diva berada, lagi berdiri di dalem busway biar bisa ke Halte Kota buat main ke Kota Tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sinilah gue dan Diva berada, lagi berdiri di dalem busway biar bisa ke Halte Kota buat main ke Kota Tua. Tumben banget Diva ngajak pergi duluan sebelum gue ajak dan pake kendaraan umum. Naik busway adalah permintaan Diva dan ke Kota Tua pun permintaan Diva.

"Gue ngerepotin lo ya, Yel?"

"Kok jadi murung sih?"

"Soalnya permintaan gue aneh. Gue nolak tawaran lo ke Sea World, gue juga nolak tawaran lo naik mobil."

"Enggak usah dipikirin, kan itu cuma tawaran doang."

"Apalagi tadi pagi gue ajak lo tuker promo starbucks, habis itu lanjut makan es krim."

Iya tadi pagi sebelum naik busway, gue ama Diva pake motor Ardhan udah nunggu starbucks buka buat tukerin promo. Enggak lama pas lagi makan es krim, Diva nunjukin hp-nya ke gue.

"Apa nih promo doang? Padahal nih starbucks kayanya bisa lo ambil ahli sahamnya bareng Vino."

"Ngaco deh Div." Diva cuma ngeliat gue dengan tampang ngeledeknya.

Setelah itu enggak lama habisin minum di starbucks gue ama Diva balik ke rumah. Sebelum sepenuhnya balik ke rumah, Diva ajakin gue makan es krim yang enggak jauh dari rumah. Pokoknya hari ini gue ama Diva udah kaya Elvino, makan mulu kerjaannya.

"Bosen, ya? Kita udah dari pagi soalnya."

"Astaga enggak Div. Pokoknya hari ini gue akan ikutin lo ke mana pun lo mau."

Gue enggak masalahin mau naik apa. Bawa mobil, bawa motor, naik taksi, atau pun yang odong-odong gitu. Kalau ada getek yang bisa jemput dari Mandala ke Kota Tua gue juga naik getek enggak masalah. Cuma gue agak heran aja, enggak biasanya Diva punya permintaan yang berbeda dari biasanya. Diva biasanya selalu di rumah, jarang berpergian. Diva akan selalu keluar rumah kalau ada yang ajakin dia keluar rumah. Selebihnya Diva lebih seneng di rumah dibandingkan harus berkeliaran sana sini.

"Yel," panggil Diva pelan di sela pandangannya yang cuma jatuh keluar jendela busway.

"Kenapa, Div?"

"Enggak jadi." Diva gelengin kepalanya sambil senyum.

Ada yang bingung kenapa cuma kita berdua doang ke Kota Tuanya? Alasan pertama enggak perlu gue sebut karena Elvino udah pasti nolak, jadi jangan harap gue atau Diva ada basa basi ke Rubah mau ikut atau enggak. Julian lagi nugas humas ke SMK Strada 1, jadi enggak bisa ikut. Raven lagi cari titipan adeknya karena besok balik Jogja, kalau Ardhan lagi gak enak badan.

Anak ceweknya? Kak Eve lagi ke pulang Bogor buat ketemu mamanya dan Kak Tara. Rili ke bandara hari ini buat pulang ke Jambi. Kella sama Hanes emang lagi enggak nginep ke rumah cewek.

Hari ini full seharian, gue sama Diva main di Kota Tua. Mulai dari kelilingin Kota Tua, masuk ke meseum-nya, naik sepada, makan di sana. Duh fix kita macem orang udik baru ke Kota Tua karena semua yang ada di situ kita cobain. It's not a problem as long as she is happy.

KaharsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang