Untuk Julian & Akella: Terjebak

1.8K 173 36
                                    

Minggu, 5 September 2015

"PARAH!"

Akella berteriak cukup kencang ketika sampai di rumah cowok. Tadinya Akella benar-benar malas untuk berjalan ke tempat ini, tapi karena dirinya ditinggal teman-temannya sendirian ke pasar untuk memenuhi isi kulkas dan belanja bahan makanan akhirnya hati Akella tergerak untuk menengok wujud rumah cowok yang ditinggal Bi Mena dua hari. Sebenarnya Akella sengaja ditinggal karena ia baru saja selesai mengepel rumah.

"Gue enggak paham kalau Bi Mena pulang kampung nanti."

Mungkin suara frustasi Akella terdengar sampai lantai dua bahkan bisa membuat Elvino yang sudah titip pesan untuk tidak membangunkannya pagi-pagi buta jadi terbangun.

"Kenapa sih, Kel?"

"Nyapu ngepel dong, Jul. Minta yang lain bantu juga," protes Akella ketika melihat Julian turun dari lantai dua.

"Kan ada Bi Mena, sayang."

"Bi Mena udah sakit dua hari, Jul. Masa orang sakit lo suruh nyapu ngepel? Dasar gak berperikemanusian."

Ya bagaimana tidak mengomel jika kondisi rumah cowok seperti ini. Lebih parah dibandingkan bantargebang atau rawa kucing.

Mungkin kalau ada mama mereka di rumah, sudah habis kepala mereka ditebas satu per satu ketika melihat rumah yang benar-benar berantakan.

"Yaudah ayuk."

"Ayuk apa?"

"Katanya mau nyapu ngepel."

"Thank God, kapan lagi seorang Jeremy Julian Jevera mau nyapu ngepel."

"Gue gak semales itu, ya, Akella."

Julian mencubit pipi Akella dengan kencang. Sangat kencang, biasanya tidak sekencang itu.

"Sakit tahu!" protes Akella sambil memegangi pipi kirinya yang kemungkinan besar merah.

"Really? I wanna see it." Julian mencoba menarik tangan yang digunakan Akella untuk menutupi pipinya. Namun, ketika Julian sukses menggapai tangan Akella, perempuan itu dengan cepat mundur beberapa langkah.

"Bodo, ngambek ah sama Julian." Akella menjulurkan lidahnya sambil berjalan ke arah kamar mandi.

Ketika Akella mengambil superpel yang ada di kamar mandi, ia tak sengaja melihat ke arah kaca. Pantas saja Akella mengeluh sakit. Ketika melihat pantulan dirinya di kaca, Akella langsung melontarkan sumpah serapah pada Julian. Kuku Julian sukses membuat pipi kiri Akella lecet.

"Lo mau ke mana Jul, pagi-pagi udah rapi?"

Rambut Julian sudah rapi tidak mencuat ke kiri dan ke kanan seperti baru saja bangun tidur. Walaupun Julian masih memakai kaus polos dan celana pendek selutut. Rapi? Sebegitu pendeknya definisi rapi dari seorang Akella untuk Julian? Ya bagaimana, Akella tidak bisa mendeskripsikan sekacau dan seberantakan apa Julian jika baru saja bangun tidur.

"Dating with you."

"Lebih spesifik lagi sama sapu dan pel."

KaharsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang