Dari Mereka: Kue Bolu

392 64 34
                                    

Jumat, 2 Agustus 2019

Lima laki-laki itu akhirnya sampai di supermarket. Di saat yang lain sibuk memasukkan barang-barang yang dibeli ke dalam troli, Elvino setia menggenggam tangan Sandra sepanjang jalan.

"Sandra mau makan apa, gak?" tanya Elvino ketika mereka berhenti di bagian makanan ringan.

"Kata Papa, kalau lagi di rumah orang lain, enggak boleh cerewet pilih-pilih makan, Uncle."

Elvino terperangah kemudian tertawa mendengar ucapan Sandra. Dengan tawa yang masih menghiasi wajah Elvino, ia menggelengkan kepalanya sambil menatap Sandra.

"Kan Sandra mainnya di rumah Uncle, jadi gak apa. Ayuk, Sandra mau apa?"

Ardhani yang melihat interaksi antara Elvino dan Sandra membuat ia teringat akan masa kecil. Di mana masa itu lebih banyak diisi oleh diam.

"Kak Ardhan jago masak, bikin kue juga bisa. Jadi kalau Sandra mau sesuatu, tinggal bilang ke Uncle atau Kakak ya," ucap Adriel saat mendapati gadis kecil itu malah kebingungan memilih karena pertanyaan Elvino.

Sandra mengangguk pelan sambil mengikuti kedua pamannya dan ketiga teman pamannya itu berjalan mengitari supermarket. Baik Adriel dan Elvino menatap Sandra secara bergantian. Melihat Sandra yang tak meminta apa pun dan terlihat bingung ketika ditanya ingin sesuatu, Adriel dan Elvino menyimpulkan sesuatu.

Adriel dan Elvino cukup yakin jika Reynan selalu memberikan apa pun kebutuhan Sandra sebelum putrinya itu meminta terlebih dahulu. Ah atau mungkin gadis kecil itu tidak enak hati meminta ini dan itu pada kedua pamannya.

"Bingung, ya? Soalnya banyak makanan di sini. Sandra mau Koko Krunch atau Honey Star? Atau Sandra mau dua-duanya boleh kok." Raven menunjukkan dua buah kotak. Yang satu berwarna cokelat dan yang satunya lagi berwarna biru.

"Sandra mau Koko Krunch aja, Kak Raven." Gadis kecil itu meraih kotak sereal berwarna cokelat kemudian menaruhnya sendiri ke dalam troli yang sedari tadi didorong oleh Julian.

"Kak, lo pada mau gak? Kalau gak mau, jangan makan punya Sandra nanti." Raven ikut menaruh satu kotak Koko Krunch ke dalam troli ditambah dengan satu kotak corn flake.

"Elo tuh No suka ngemil," ucap Julian.

"Raven beli tuh, nanti gue minta aja," sahut Elvino santai.

Hampir saja Raven mengumpat jika dirinya tidak ingat ada Sandra di samping mereka.

"Yaudah yuk, masih ada yang mau dibeli lagi gak?" tanya Adriel ketika melihat troli mereka sudah hampir setengah terisi.

Belum puas jika troli mereka belum terisi sampai atas, mereka melanjutkan aksi mendorong trolinya ke bagian minuman.

"Sandra enggak ada alergi apa-apa, kan?" tanya Julian sambil meraih tiga kotak susu cair full cream berukuran satu liter.

"Enggak ada Kak Julian. Tapi Sandra maunya yang rasa stoberi," ucap Sandra ketika melihat Julian hanya memasukkan susu full cream ke dalam troli.

Julian terkekeh pelan. "Oh, yang ini buat nanti makan sama Koko Krunch-nya. Nah, udah Kakak masukin susu stoberinya, Sandra mau apa lagi?" tanya Julian sambil menatap Sandra teduh.

Sebenarnya tubuh mereka berlima rasanya masih pegal-pegal karena selama dua minggu berturut-turut jadwal yang full tanpa henti. Ketika akhirnya memutuskan untuk istirahat tanpa diganggu oleh jadwal apa pun, yang ada di pikiran mereka hanyalah tidur sampai siang.

Siapa yang menyangka jika mereka yang baru saja sampai rumah hampir setengah tiga pagi sudah kedatangan tamu enam jam kemudian. Namun, bukannya mengeluh karena waktu tidur mereka terganggu, mereka malah bersemangat karena ada Sandra.

KaharsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang