Revisi 1: 9 Mei 21
Revisi 2: 13 Nov 21Matahari telah terbit untuk menyambut pagi yang cerah ini, tak lupa para burung yang telah terbang keluar dari sarangnya. Kicauan merdunya membuat siapapun yang mendengar akan terpesona.
Dan di sinilah sekarang aku berada, di dekat aliran air sungai yang mengalir indah. Oh ya, aku sampai lupa. Perkenalkan namaku Azzahra Khairunnisa, sosok gadis yang tengah berjuang meloloskan skripsi di bangku perkuliahan. Aku sendiri merupakan anak kedua dari dua bersaudara, ya tepatnya aku anak terakhir.
~~~
Deru mesin tersebut kian membuat telingaku tak tahan berlama-lama di sini, kalau bukan karena adik kesayanganku ini tak mau aku ada di sini. Sebelumnya perkenalkan.
Aku Rayhan, lebih lengkapnya Rayhan Widi Aditya. Salahkah aku jika bosan dengan alur cerita hidupku? Aku ingin fokus bekerja, malah terus-menerus didesak untuk segera menikah. Cerita hidupku amat sangat rumit dan panjang. Mungkin author akan menceritakannya sedikit pada kalian.
"Ray, kapan mau bawain bunda mantu?"
"Ray, ayah sama bunda sudah tua. Apa tidak sebaiknya kamu segera menikah?"
"Kak, Rikha pengen punya temen main lho. Cepat nikah gih kak!"
Kurang lebih seperti itulah desakan dari bunda Renata, papa Akbar, juga Rikha (adikku)
~~~
Terik matahari kali ini begitu menyengat kulit. Dan jika bukan karena kakakku tersayang, mungkin aku sudah pergi dari sini.
"Ra... bawa pancingannya kesini, cepetan!" Ya yang baru saja memberi perintah itu adalah kakakku, Azzam namanya.
Tak lama terdengar suara mobil yang mendekat ke arah kami.
"Azzam, adiknya kok dibiarin panas-panas ditepi sungai kayak gini?" Omel matahari hidupku, siapa lagi kalau bukan ummi Athifa tersayang.
Dan kali ini yang terakhir.
"Tumben Zahra mau panas-panasan kayak gini?" Ledek abi Aditya yang langsung membuatku merengut kesal.
"Ini semua demi kakak Zahra yang baik hati dan tidak sombong," ucapku melempar tatapan tajam ke arah kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azra's Love Story [Selesai]
Teen Fiction61 Bagian Dari 78 Semuanya berawal dari sebuah ketidaksengajaan. "Memang siapa yang ingin meminta saya?" Lagi-lagi Zahra kembali bertanya. "Kalau itu saya akankah kamu menerimanya?" Jawab Rayhan setelah sekian banyak MBULET dengan ucapannya. "Datan...