53: Kesal

52 6 0
                                    

Revisi: 6 Juli 21

Hari ini merupakan hari kedua Zahra dan juga Rayhan tinggal di rumah orang tua Rayhan. Seperti hari-hari biasa saat belum menikah dengan Rayhan, Zahra sangat suka memakai baju tidur ataupun daster panjang motif kartun dan juga bunga-bunga yang terkadang membuatnya seperti mbak mbak asisten rumah tangga.

Pagi-pagi sekali, Zahra telah dibuat kesal dengan kedatangan tamu tak diundang. Sekarang mereka sedang berada diruang keluarga untuk menikmati acara tv bersama-sama, tentunya dengan Aisyah yang diminta tinggal di rumah keluarga Akbar.

Tok
Tok
Tok

Semua menoleh pada arah pintu dan terdiam.

Zahra berdiri dari duduknya, "biar Zahra saja yang bukain pintunya."

Ceklek

Alangkah terkejutnya Zahra melihat tamu yang datang ini, sungguh rasanya ia ingin mencabik-cabik kepalanya yang tidak tertutup sehelai benang pun.

"Silahkan masuk," ucap Zahra berusaha bersikap ramah.

Saat ini respon keluarga masih baik, hingga hal tak terduga terjadi.

Tamu itupun langsung duduk di kursi kosong yang sebelumnya diduduki oleh Zahra, tepatnya di samping Rayhan. Hal tersebut membuat Zahra heran dan juga makin kesal, ia memilih berdiri di samping Rayhan dan sedikit berdeham.

"Ekhm," dehamnya yang membuat Rayhan gelagapan namun membuat keluarga lainnya menahan tawa.

"Loh dia siapa tante? Pembantu baru kalian ya?" Tanya perempuan itu tanpa rasa bersalah.

Dan yang terjadi semua diam menatap raut wajah Zahra yang berusaha sabar. Sekali lagi perempuan itu bertanya pada Rayhan.

"Mbak baru keluarga kalian ya Ray? Yang lama kemana? Udah dipecat gitu?" Tanya perempuan itu yang makin membuat Zahra ingin memakannya hidup-hidup.

"Ah iya non, saya pembantu baru dirumah ini. Perkenalkan nama saya Nisa," ucap Zahra mengulurkan tangannya namun ditepis oleh perempuan itu.

"Tangan kamu kotor bekas bersih-bersih, mending bikinin kita minum deh." Suruh perempuan itu dan lagi-lagi Zahra hanya  tersenyum paksa.

"Oh iya kalau begitu, mbak mau minum apa?"

"Es teh manis aja ya, gulanya jangan banyak-banyak soalnya saya udah manis." Jawab perempuan tersebut.

"Ew yang kek gitu dibilang manis, empet liatnya mbak. Ya Allah, Zahra sabar ya." Monolog Zahra dalam hatinya.

Zahra berlalu meninggalkan ruang keluarga dan disusul Aisyah yang mengikutinya ke dapur.

Zahra POV

Sumpah ya, kesel banget ama itu mbak-mbak ganjen. Cantik enggak, sopan juga enggak, urat malunya itu lho kemana ya ampun?? Gini ya rasanya kalo pagi-pagi kedatangan tamu dan gue masih make daster, motif bunga lagi. Ihhhh sebel banget dah.

"Is tih minis iji yi, gilinyi jingin binyik-binyik siilnyi siyi idih minis." Beoku menirukan ucapannya

Dih manis gundulmu iku manis, sepet banget mata lihatnya. Ya Allah semoga dia pergi dan tak kembali lagiii.

"Ra, kamu beneran bikinin dia es teh manis?" Bisik Aisyah melihatku yang sudah mulai menuangkan gula ke dalam gelas.

"Oh iya ya, ahaa Zahra kerjain aja tuh bola pingpong." Jawabku sambil tersenyum jahil.

Author POV

DRAMA DIMULAI....

"Ini non minumnya, silahkan diminum." Ucap Zahra menyodorkan gelas berisi es teh itu.

Azra's Love Story [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang