39:Terungkap

28 5 0
                                    

Revisi: 5 Juli 21

"Sebelumnya mommy minta maaf jikalau karena alasan mommy membuat kalian kecewa," ucap mommy sebelum benar-benar bercerita.

Keduanya mengangguk tanda setuju akan ucapan mommy.

Flashback on

Tepat hari ini kandungan mommy Zee berusia 8 bulan, tapi mommy dan keluarga lainnya dibuat bingung karena belum adanya tanda-tanda ASI pada mommy. Daripada mommy berpikir yang tidak-tidak, papa lebih dulu mengatakan bahwa mungkin ASI akan keluar setelah mommy melahirkan.

Bayi kecil tersebut telah lahir, dia tampan seperti papanya. Wajah campuran itu sudah kentara sedari ia masih bayi. Ya, Rayhan namanya. Namun, ASI mommy tidak kunjung keluar hingga jarak 4 hari setelah melahirkan.

Beruntungnya Rayhan saat itu ketika sosok ibu yang baru saja kehilangan anak dan suaminya karena suatu masalah datang menawarkan ASI eksklusif untuk Rayhan kecil.

"Mommy, kenapa adik kecil dibawa pergi ibu itu?" Tanya gadis kecil yang saat itu sudah menjadi kakak.

"Aisyah, sekarang panggil ibu itu dengan sebutan bunda ya." Pinta mommy Zee pada Aisyah.

Ya, sebenarnya Aisyah adalah kakak kandung dari Rayhan. Meskipun saat itu mereka tinggal di Kairo, tetapi keluarga mereka tetap menggunakan bahasa Indonesia. Menyadari bahwa mommy yang juga sudah lama menetap di Indonesia juga papa yang memang berasal dari Indonesia.

"Kenapa begitu sayang? Apakah kau menginginkan aku untuk menikahinya? Tidak, itu tidak akan pernah terjadi." Jelas papa yang seolah mengerti akan maksud dari perkataan mommy Zee.

"Aku mohon sayang, ini demi Ray." Pinta mommy Zee.

"Apa kau rela jika aku benar-benar menikahinya?" Tanya papa dengan nada yang sudah berbeda.

Mommy Zee diam, jujur di lubuk hati terdalamnya ia tak rela.

"Apa kau siap jika aku memadu nya?"

"Aku rela dan aku siap jika itu untuk kebahagiaan putra ku," kalimat itu mommy ucapkan dengan nada mengikhlaskan.

Papa terlihat memijit pelipisnya. Apakah ia akan melakukan permintaan istri tercintanya? Dan jika suatu saat nanti rasa cinta itu masih ada bagaimana?

"Tapi aku tidak ingin kita bercerai. Akbar aku mohon jangan pernah ceraikan aku," pinta mommy Zee.

Ya, Akbar adalah papa dari Rayhan dan juga suami mommy Zee.

"Tapi aku juga tidak ingin serumah dengan ibu susuan Ray," ucap mommy Zee yang langsung membuat papa makin pusing.

"Aku tidak akan menceraikan mu sayang, tapi aku juga tidak bisa janji jika suatu saat aku mulai mencintainya." Jawab papa seraya menangkup wajah mommy.

"Besok aku akan menyiapkan pernikahan kalian. Dan untuk 1 tahun ke depan aku mengizinkannya tetap tinggal di sini, tapi jika kau memiliki rasa terhadapnya. Maka silahkan pergi dari rumah ini," ucap mommy Zee dengan nada yang sudah tidak bersahabat.

Tak terasa sudah 2 tahun lamanya papa Akbar menikahi bunda Renata. Ya, sebenarnya itulah yang terjadi. Tanpa papa Akbar sadari, perasaannya tumbuh seiring berjalannya waktu. Hingga suatu malam, rasa itu sudah tak bisa dibendung. Dengan diam-diam ia keluar dari kamar, papa Akbar berjalan mengendap-endap menuju kamar bunda Renata yang sedang menyusui Rayhan.

"Ren, bisakah aku meminta hak ku?" Tanya papa berjalan mendekati ranjang bunda.

"Aku tidak bisa mas, maaf, tapi ini sudah menjadi kesepakatan ku dengan ibu Zee." Tolak bunda secara halus.

Bukannya mengerti, papa malah tidak bisa mengontrol diri. Dia menarik lengan bunda dan membawanya menuju kamar mandi. Dan terjadilah peristiwa tersebut.

Setiap bangkai yang disembunyikan pasti akan tercium juga bukan? Dan itulah yang terjadi, mommy menyadari bahwa ada perubahan tubuh pada istri kedua, maaf ralat. Pada ibu susuan Ray tersebut. Dan mulai saat itu ia merasa benar-benar membenci mereka. Entah karena apa, sungguh mommy begitu benci.

Setelah itu, mommy menyerahkan hak asuh kedua anaknya kepada papa Akbar. Dan papa pun membawa mereka pulang ke Indonesia.

Flashback off

"Maafkan mommy sayang, alasan mommy meninggalkan kalian sungguh sangat sepele." Ucap mommy dan menatap dua buah hatinya secara sendu.

"Sudahlah mom, jangan bersedih. Sekarang Aisyah juga Ray ada di sini," bujuk Aisyah yang langsung memeluk mommy.

"Lalu apa alasanmu memanggilku dengan sepupu?" Tanya Rayhan yang masih belum mengerti jelas apa yang terjadi.

Flashback on

Saat setelah papa menikahi bunda, mommy menyuruh Aisyah untuk menganggap Rayhan sebagai sepupunya. Begitu juga dengan papa, mommy rasa cukup Rayhan saja yang di ambil alih oleh bunda, jangan Aisyah juga. Sebut saja mommy egois, tapi itulah kenyataannya. Mommy tidak ingin jika suatu saat nanti keduanya melupakan mommy.

Flashback off

"Kenapa tidak ada yang bercerita pada Ray?" Rajuk Rayhan yang membuat keduanya secara bersama-sama menjawab.

"Ini udah diceritain Ray," jawab mommy juga Aisyah secara bersamaan.

Rayhan terdiam cukup lama, sebelum akhirnya membuka suara lagi.

"Terima kasih mom,"

"Dan maaf."

"Seharusnya mommy yang mengatakan itu," balas mommy Zee dan membawa keduanya kepelukan nya.

"Jika Aisyah dan Ray bilang kalau papa masih mencintai mommy bagaimana?" Tanya Aisyah menatap mommy Zee.

"Entahlah, mommy belum bisa memberi jawaban." Jawaban mommy Zee yang terlihat lesu.

Kini giliran Rayhan yang bertanya kepada mommy.

"Jadi, apakah mommy dan papa sudah resmi bercerai di mata hukum?" Tanya Rayhan dengan alis yang terangkat sebelah.

"Tidak Ray, mommy juga papa mu belum pernah mengajukan perceraian sama sekali." Jawab mommy menatap anak bungsunya tersebut.

"Jadi, masih ada kemungkinan mommy buat tinggal bersama papa lagi?" Tanya Rayhan kembali.

"Mommy belum tahu sayang," jawab mommy mengelus pundak Rayhan dan tersenyum samar.

Setelah acara perbincangan tersebut mereka kembali pada kegiatannya masing-masing. Rayhan dengan berkas-berkas kantornya, Aisyah dengan baju-baju di kopernya. Dan mommy dengan beberapa dokumen penting di tangannya. Semuanya kini sudah jelas, Rayhan mengerti alasan dari semua ini. Dan ia sudah bisa menerima apa yang sebenarnya terjadi.

Azra's Love Story [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang