Revisi: 6 Juli 21
Hari ini merupakan H-5 menuju pernikahan mereka berdua. Dan di hari ini juga Renata meminta Zahra datang bergabung untuk lunch bersama di sebuah restauran cepat saji.
Pagi-pagi sekali sudah ada telepon masuk di handphone miliknya.
"Adik, ada telepon itu. Angkat dulu gih," suruh Athifa yang sedang mencuci sayur dan lainnya.
"Iya ummi,"
Zahra berjalan tergesa-gesa menuju tempat handphonenya berada. Layar handphone itu menunjukkan nama yang tertera. Sepertinya akan ada kejutan yang menarik hari ini.
"...."
"Wa'alaikumsalam bunda,"
"...."
"Iya, insya Allah bakal Ra usahain."
"...."
"Wa'alaikumsalam,"
Telepon pun diakhiri dengan menyisakan beribu-ribu tanda tanya di kepala Zahra.
"Ada apa dik?" Tanya Athifa menyajikan beberapa makanan yang sudah masak.
"Anu mi, barusan bunda Rena nyuruh Zahra buat ikut di makan siang mereka." Jelas Zahra.
"Hayo, bakal ada apa hayo!"
"Ummi mah suka nakut-nakutin." Rajuknya menatap kearah Athifa.
"Ya udah, nanti kalau pergi hati-hati ya,"
"Selalu dong mi," jawabnya dengan mengacungkan jempol.
Jam sudah menunjuk pukul 12 siang. Itu artinya makan siang akan segera tiba.
"Abi, nanti Kay boleh Zahra ajak gak?" Tanyanya berjalan mendekat ke arah Aditya.
"Kalau abi mah ngikut ummi mu aja Ra, gimana baiknya."
"Boleh kan mi,"
"Ya ya ya, boleh."
Setelah mendapat persetujuan dari Athifa, kini Zahra melangkah menuju kamar dimana Kayla berada.
"Assalamu'alaikum Kay,"
"Wa'alaikumsalam bunda Zahra," alhamdulillah si Kay udah bisa ngomong R.
"Ikut bunda yuk," ajaknya menghampiri Kayla.
"Kemana bunda?"
"Udah ikut aja, tapi Kay harus mandi dulu. Bau acem," suruh Zahra berlalu menuju lemari pakaian Kayla.
Ia mengambil sebuah gamis berwarna maroon lengkap dengan kerudungnya. Tak lupa sepasang sepatu selop berwarna merah muda. Sungguh, Rakha sudah menjadikannya sebagai anak yang girly sekali.
"Bunda, Kay pakai baju mana?" Tanya Kayla semenit setelah keluar dari kamar mandi.
"Pakai gamis maroon itu, sini pakek minyak telon dulu." Sungguh, Zahra masih suka memakaikan minyak telon itu pada Kayla.
Sudah seperti ibu muda yang merawat anaknya saja. Tak lupa Zahra juga memakaikan lotion bayi juga bedak ke area-area tertentu tubuh Kayla.
"Nah, sekarang ambil gamisnya terus dipakai ya. Bunda mau bersih-bersih badan dulu," ucapnya keluar dan menutup pintu kamar Kayla.
Zahra berjalan santai menuju kamarnya, hingga tak sengaja ia bertemu dengan kakak iparnya Salwa.
"Zahra mau kemana?" Tanya Salwa dengan bernada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azra's Love Story [Selesai]
Teen Fiction61 Bagian Dari 78 Semuanya berawal dari sebuah ketidaksengajaan. "Memang siapa yang ingin meminta saya?" Lagi-lagi Zahra kembali bertanya. "Kalau itu saya akankah kamu menerimanya?" Jawab Rayhan setelah sekian banyak MBULET dengan ucapannya. "Datan...