Revisi: 12 Mei 21
Lalu lintas yang cukup ramai membuat Zahra harus menghembuskan nafasnya secara gusar.
"Ya Allah kok rame banget sih." Monolognya berusaha menahan sabar. "Sabar Ra sabar, bentar lagi nyampe kok. Jadi sabar ya."
Sekitar 20 menit berlalu, kini akhirnya Zahra memasuki kawasan perumahan tempat Rakha tinggal.
Dan mobilnya berhenti ketika berhasil sampai di depan rumah Rakha.
Tok
Tok
Tok"Assalamu'alaikum." Salam Zahra setelah mengetuk pintu.
Masih belom ada jawaban, dan akhirnya.
"Assalamu'alaikum, mas Rakha. Ini Zahra." Dan pintu rumah pun terbuka menampakkan sosok Rakha yang masih terlilit handuk dengan rambut yang masih basah."Astaghfirullah, mas Rakha... pake baju dulu ihh, ga malu apa diliatin tetangga." Ucap Zahra sedikit berteriak dengan menutup wajahnya.
"Eh iya lupa, masuk dulu Ra." Ucap Rakha menyuruh Zahra masuk dan ia pun masuk ke dalam kamarnya.
"Kok lama banget Ra datangnya?" Tanya Rakha dan yang ditanya hanya melamun.
"Ih kok ngelamun sih Ra. Ra!" Panggil Rakha sambil menggoyangkan telapak tangannya di depan wajah Zahra.
"Astaghfirullah, maaf mas. Tadi soalnya Ra mampir ke perpustakaan sama kejebak macet. Oh iya ini nasi goreng nya, maaf ya udah dingin."
"Iya ndak apa-apa, taruh situ saja. Kamu ngapain ngelamun?" Tanya Rakha.
"Bentar mas, sebelum tak jawab pertanyaan mas. Author mau kenalin mas dulu nih."
Oke gais, jadi ini adalah tokoh ke? Ke berapa ya? Author lupa. Yaudah lanjut aja, jadi dia adalah Rakha, lebih tepatnya Rakha Alamsyah. Kenapa dia tinggal di perumahan? Karena kedua orang tuanya udah nggak ada gais, ndaada gimana? Jadi ibu Rakha udh meninggal sehari setelah Rakha lahir, dan semenjak ibu meninggal ayahnya pun ikut pergi. Bukan pergi meninggal lho ya, lebih tepatnya pergi dari kehidupan Rakha. Dan yg ngasuh Rakha adalah Athifa (lebih tepatnya ibunya Azzam sama Zahra), kenapa yang ngasuh Athifa? Ya karena ibunya Rakha adalah adik dari ibunya Azzam. Maka dari itu semenjak kepergian ibunya Rakha, ibu Athifa lah yg mengasuh dan menyusui Rakha. Kok bisa? Karena Rakha lahir 6 bulan setelah Azzam lahir. Dan setelah ia beranjak dewasa, ia memutuskan untuk tinggal sendiri.
"Ra ndak nglamunin apa-apa kok" alibinya dengan senyuman kecil.
"Lah boong, mas juga pernah seumuran kamu kali Ra. Mas tahu kok kamu tuh mikirin cowok yang ndak bisa kamu miliki."
"Bukan ndabisa, tapi ya belum aja." Duh keceplosan.
"Nah tuh kan ngaku." Ucap Rakha sambil tertawa puas.
"Ish, mas mah gitu. Hobi banget jahilin Ara."
"Udah cepet makan nasi gorengnya, keburu dingin ntar."
Sekitar 20 menit berlalu, Rakha telah menyelesaikan pekerjaan. Yaitu makan nasi goreng, akhirnya Rakha pun berbicara kembali.
"Ra, mumpung kamu masih disini mau bantuin mas gak?" Tanya Rakha sambil membawa wadah bekas nasi goreng ke tempat cuci piring.
"Apa?"
"Temenin mas ke supermarket, beli bahan bulanan. Hehe"
"Yaudah ayo, yang nyetir siapa?"
"Sini biar saya aja yg nyetir Ra."
Dan Zahra pun melemparkan kunci mobilnya ke arah Rakha dan ditangkap tanpa perlu jatuh dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azra's Love Story [Selesai]
Teen Fiction61 Bagian Dari 78 Semuanya berawal dari sebuah ketidaksengajaan. "Memang siapa yang ingin meminta saya?" Lagi-lagi Zahra kembali bertanya. "Kalau itu saya akankah kamu menerimanya?" Jawab Rayhan setelah sekian banyak MBULET dengan ucapannya. "Datan...