Revisi: 4 Juli 21
Ditengah-tengah dua keluarga tersebut hanya Zahra lah yang kebingungan, pasalnya ia sama sekali tidak tahu bahkan tidak mengerti dengan suasana yang kali ini tengah terjadi.
"Loh, Ray mau pergi kemana?" Tanya Zahra yang kelepasan.
"Saya mau pergi, sebentar lagi berangkat. Ikutlah maka kamu akan mengerti tentang pertanyaan yang membuat mu bertanya-tanya." Jawab Rayhan menatap tumpukan kardus yang berisikan buku tersebut.
Zahra menatap wajah kakaknya bermaksud untuk bertanya dan meminta izin.
"Apa sih Ra liat-liat kakak mulu? Mau minta izin ikut?" Celetuk Azzam menatap Zahra dengan tawa kecilnya.
"Ih... kakak mah," rengeknya yang mengundang gelak tawa Rayhan juga Renata.
Azzam menahan tawanya melihat tingkah adiknya yang terlihat kesal dengan dirinya.
"Iya-iya boleh," jawab Azzam sambil tersenyum.
Setelah selesai dengan perdebatan kecil tersebut, mereka pun pergi menuju bandara menggunakan mobil Zahra. Hal itu ia putuskan, karena setelahnya mereka berdua akan langsung pulang.
Dan kini mereka berlima tengah berada di dalam mobil untuk mengantar Rayhan menuju bandara. Di tengah-tengah perjalanan terlihat
Zahra menatap lekat lekat wajah Renata hingga yang ditatap sadar."Eh Zahra ada apa?" Tanya Renata kaget karena ditatap begitu lekat oleh Zahra.
"Ah enggak tan," Jawab Zahra menahan malu, pasalnya ia hanya ingin bertanya kemana Rayhan akan pergi dan kapan kembali.
Seolah membaca pikiran Zahra, Renata pun berbicara dan menjawab pertanyaan yang sebelumnya dipikirkan Zahra.
"Rayhan mau pergi ke Kairo, katanya kan kuliahnya udah selesai. Jadi dia memutuskan untuk mempercepat proses pengurusan dokumennya di Kairo. Kemungkinan dia di sana selama 5 tahun, kamu sabar kan nungguin anak tante?" Tanya Renata yang membuat Zahra susah menelan air yang sedang ia teguk.
"Lama banget," batin Zahra menahan senyum tersebut
"Insya Allah tan, Zahra akan nunggu sampai Ray kembali." Jawab Zahra yang dibalas senyuman Renata.
Tak disadari, mereka sudah sampai di bandara.
"Alhamdulillah sampai, kayaknya ini sampainya pas deh. Itu lihat jam tangan kamu, bentar lagi udah mau take off tuh." Ucap Renata sambil melihat jam di layar handphone miliknya.
"Masih ada waktu bunda... jadwal penerbangannya pukul 14.00 WIB," jelas Rayhan membuka pintu mobil.
Mereka pun turun dan segera menghantar Rayhan ke dalam bandara untuk mendapatkan informasi kapan pesawat yang ditumpanginya akan lepas landas. Tak lama dari itu, suara pun menggema di seluruh sudut bandara.
“Your attention please, passengers of Garuda Indonesia on flight number GA328 to Cairo please boarding from door A12, Thank you.”
"Bun, pa, Ray pamit. Doain selamat sampai tujuan ya bun," pamit Ray mencium punggung tangan Renata.
"Iya Ray hati-hati ya di sana," ucap Renata yang dibalas anggukan Rayhan.
"Bang, Ra, saya pamit ya assalamu'alaikum." Pamit Rayhan pada Azzam juga Zahra.
Setelah itu, secara tiba-tiba Zahra meminta izin untuk mengejar Rayhan.
"Ray, tunggu...." Teriaknya dalan jarak yang lumayan sudah dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azra's Love Story [Selesai]
Genç Kurgu61 Bagian Dari 78 Semuanya berawal dari sebuah ketidaksengajaan. "Memang siapa yang ingin meminta saya?" Lagi-lagi Zahra kembali bertanya. "Kalau itu saya akankah kamu menerimanya?" Jawab Rayhan setelah sekian banyak MBULET dengan ucapannya. "Datan...