Revisi: 3 Juli 21
Setelah kemarin hampir seharian Zahra berbincang bersama Ilham, tanpa sepengetahuannya ternyata Rayhan juga sedang berada ditempat yang sama. Ia sedikit kecewa atas apa yang dilihatnya, seakan-akan kepercayaannya disepelekan oleh gadis yang beberapa bulan lalu telah ia khitbah .
Ting
Rayhan
Assalamu'alaikum Ra, saya ingin bertemu boleh?
Wa'alaikumsalam, boleh Ray? Kapan?
Hari ini ya, pukul 09.00 WIB di taman
Oiya, nanti Zahra kesana
(Read)Jujur, saat ini Zahra bingung atas pria itu. Atas dasar apa tiba-tiba ia ingin bertemu dengan dirinya? Daripada Zahra terus menerus bingung, akhirnya dia memilih untuk turun dan membantu Athifa memasak.
"Ummi... ada yang bisa Zahra bantu gak?" Tanya Zahra kalem sambil berdiri di samping Athifa.
"Alhamdulillah udah hampir selesai, mendingan Zahra bantuin ummi siapin meja. Terus buatin teh buat abi," suruh Athifa menaruh tongseng kangkung diatas piring saji.
"Siap kapten, meluncur..."
Setelah meja makan selesai, Zahra pun kini harus memanggil Aditya dan Azzam untuk segera makan. Makan pagi kali itu berjalan dengan baik. Tanpa ada keheningan dan kedinginan yang melanda perasaan Zahra. Acara makan selesai, kini Zahra tengah membantu Athifa membereskan meja makan dan bercerita tentang Rakha yang memintanya bertemu.
"Mi... masa ya tadi Rayhan tiba-tiba chat Zahra minta ketemu." Adu Zahra pada Athifa.
"Ya udah dateng aja, siapa tahu penting. Tapi jangan lupa jaga mata jaga hati jaga jarak aman."
"Iya ummi iya," jawab Zahra terkekeh mendengar ucapan Athifa.
"Kalau begitu Zahra pamit untuk keatas dulu ya," lanjutnya berdiri dari meja makan.
Zahra tengah bersiap dengan gamis berwarna baby pink juga tas selempang warna hitam ditambah flat shoes hitam juga. Tak lupa masker berwarna senada dengan bajunya.
Diraihnya kunci mobil dan mulai keluar dari kamar. Setelah mendapatkan izin dari keluarga, dia memutuskan untuk langsung berangkat menuju tempat yang dijanjikan Rayhan.
Kurang lebih 30 menit berlalu, kini Zahra telah sampai di taman. Yap seperti dugaan Zahra, ia terlalu cepat datang sehingga membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menunggu.
"Assalamu'alaikum Zahra, udah lama nunggunya?" Tegur Rayhan tiba-tiba yang membuat Zahra terperanjat.
"Wa'alaikumsalam, alhamdulillah belum. Oh iya ada apa kok tiba-tiba ngajak ketemu?" Tanya Zahra yang langsung dibalas raut wajah kecewa dari Rayhan.
Melihat hal itu, sontak Zahra berucap sendiri tanpa diminta.
"Ray, saya minta maaf. Saya tahu apa yang saya lakukan kemarin itu salah, saya mohon maafkan saya. Maafkan saya jika sudah membuatmu kecewa akan sikap saya," tutur Zahra yang mendapat tawa terbahak-bahak dari Rayhan.
"Loh kok ketawa sih, yang tak ucapin salah ya? Atau gimana?" Tanya Zahra yang sudah mulai panik.
"Ehm, enggak kok, enggak. Saya enggak marah sama kamu. Saya tidak mempermasalahkan hal itu, itu masih hak kamu mau bertemu dengan siapa saja. Karena saya sadar saya belum ada hak apapun atas mu, baik itu hak untuk memilikimu sepenuhnya ataupun hak untuk melarang mu bertemu siapapun itu." Jawab Rayhan yang membuat tanda tanya besar di kepala Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azra's Love Story [Selesai]
Teen Fiction61 Bagian Dari 78 Semuanya berawal dari sebuah ketidaksengajaan. "Memang siapa yang ingin meminta saya?" Lagi-lagi Zahra kembali bertanya. "Kalau itu saya akankah kamu menerimanya?" Jawab Rayhan setelah sekian banyak MBULET dengan ucapannya. "Datan...