59: Hi Baby!

67 5 0
                                    

Revisi: 7 Juli 21

Setelah keadaan Zahra yang tak sadarkan diri. Kini ia masih terbaring di salah satu ranjang rumah sakit. Sesekali ia mengerjap, menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk ke matanya.

"Yang, kamu udah sadar?" Tanya Rayhan berdiri mendekati Zahra.

Zahra mengangguk, ia tersenyum. Jujur di lubuk hatinya, ia masih sakit. Ia kecewa.

"Yang, maafin mas ya, kemarin mas cuma becanda."

"Nggak, yang harusnya minta maaf itu aku." Jawab Zahra memalingkan wajahnya dari hadapan Rayhan.

"Baby, kamu apa kabar? Maafin aba ya, aba kemarin bercandanya kelewat batas." Monolognya sembari mengelus perut Zahra.

"Besok kamu ada jadwal periksa kan? Biar mas temenin ya," Ucapnya yang lagi-lagi hanya mendapat respon diam dari Zahra.

"Kamu marah?"

"Engga, cuma capek aja,"

"Mau mas pijitin?"

"Mending mas pergi aja deh, kesel aku liatnya!" Usir Zahra yang masih memalingkan wajahnya dari Rayhan.

"Tuh kan masih marah,"

"Dibilang enggak juga, gak percayaan amat!" Jawab Zahra dengan nada bicara yang naik satu tingkat.

"Ya udah iya, mas keluar dulu."

Setelah Rayhan pergi dari kamar inap Zahra. Tiba-tiba saja ia meneteskan air mata. Jujur ia sendiri bingung, kenapa akhir-akhir ini ia amat sangat sensitif sekali.

"Zahra udah siuman ya?" Tanya Renata yang masuk setelah beberapa menit Rayhan keluar.

"Alhamdulillah sudah bunda," jawabnya menyalimi tangan Renata.

"Maaf ya, karena kemarin kamu harus nginep disini dulu." Sesal Renata duduk di samping Zahra.

"Tidak apa-apa bunda, mungkin emang Ra perlu istirahat." Jawabnya sembari tersenyum ke arah Renata.

"Hari ini kamu udah boleh pulang loh," ucap Renata yang sebelumnya mendapat informasi dari dokter.

"Bener bunda? Nggak bercanda kan bun!?" Tanya Zahra dengan semangat.

"Beneran, kamu mau tinggal di rumah ummi atau bunda untuk sementara waktu?" Tawar Renata mengemasi barang-barang yang berserak di nakas.

"Pulang ke rumah aja bunda, kalau semisal Ra lagi gak enak badan atau gimana biar nginep di rumah ummi atau bunda aja." Jawab Zahra sedikit menyandarkannya tubuhnya.

Akhirnya setelah dua hari ia menginap di rumah yang amat sangat tidak menyenangkan ini, ia diberi keputusan untuk pulang. Mengingat kondisi Zahra yang kurang stabil dan sering kecapean. Dokter memberi peringatan bahwa ia harus bed rest untuk beberapa bulan ke depan.

"Akhirnya kamu pulang juga dik, sehat selalu ya calon ibu dan calon cucu ummi," pesan Athifa ketika mereka telah sampai di kediaman Rayhan dan Zahra.

"Kami pulang dulu ya Ra, jaga kesehatan, jangan banyak pikiran, jangan kecapekan, terakhir jangan lupa minum vitaminnya. Sehat selalu anak abi," pesan Aditya mencium puncak kepala Zahra.

"Iya abi, hati-hati." Ucap Zahra mencium tangan kedua orangtuanya.

Setelah menghantarkan mereka sampai ke gerbang depan. Kini Zahra tengah bersandar di sofa ruang tamu dengan ditemani secangkir air putih. Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, baik ummi maupun abi memutuskan untuk memindahkan sementara pekerjaan bi' Atun ke rumah Zahra. Dan hal itu sudah disepakati Rayhan.

Azra's Love Story [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang