Revisi: 21 Mei 21
Acara yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, kini dikediaman Salwa ia tengah dirias cantik dengan gaun pengantin putih untuk menuju prosesi akad pagi ini. Hal itu juga terjadi di tempat Malika, ia sedang sedikit dipoles oleh Hana. Kok bukan perias? Karena Malika dan Rakha memutuskan untuk menggunakan yang sederhana saja, mengingat saat ini penghasilan Rakha belum terlalu tinggi untuk hal mewah.
BUKANNYA BAHAGIA JUGA SEDERHANA?
Acara akad dilaksanakan di masjid dekat kediaman Aditya lalu prosesi pernikahan dilangsungkan di dalam rumah Aditya juga. Sesederhana itu bukan? Author emang sengaja kok bikin gini, klo mewah-mewah makan banyak dana.
"Nak apakah kamu sudah siap untuk menempuh perjalanan yang baru?" Tanya Husna pada putri semata wayangnya.
"Insya Allah Salwa udah siap bunda. Salwa cuman minta doa yang terbaik aja dari bunda sama ayah."
Tak berbeda jauh dikediaman calon pengantin Rakha.
"Budhe, terimakasih panjenengan sudah mau merawat Ika sampai Ika bisa seperti ini budhe. Jika selama ini Ika banyak salah sama budhe, Ika minta maaf." Ucap Malika tersenyum dan menitihkan air matanya.
"Sama-sama Ika, budhe juga minta maaf jika budhe ada salah. Semoga rumah tangga kalian kelak bahagia sampai ke surga-Nya." Tutur budhe Alma dan membawa Malika ke pelukannya.
Kediaman Aditya
"Acieee kakak ku paling heuh sedunia udah mo nikah." Ledek Zahra berdiri di ambang pintu.
"Elu mah gitu Ra, adik orang lain kalo kakaknya mo nikah ngucapin selamat ato apa gitu. Lha ini malah ngeledek kakaknya." Ucap Azzam berjalan mendekati Zahra.
"Yah, bentar lagi Zahra ndak ada temen dong." Celetuk Zahra dengan kepala menengadah ke atas agar air itu tidak turun.
"Sini-sini kakak peyuk sini. Ututututu." Ucap Azzam dan mencubit gemas pipi gembil Zahra.
"Ish, sakit bambang." Teriak Zahra berusaha mengelak dari tangan Azzam yang berusaha merusak tatanan make up Zahra.
"Bambang siapa sih dik? Kasian tau kok salahin terus." Tanya Azzam tertawa puas.
"Hempt bamhmpt ithmpt orpft diganmpft sebelmpft." Kurang lebih seperti itu ya suaranya, soalnya pipi Zahra sedang di penyet penyet nyampe yg keluar cuman kata hmpt.
"Elu ngomong apa sih dek?" Tanya Azzam yang masih cekaka cikiki.
"Ih... Makanya kalo Zahra mo ngomong nih muka jangan dibuat mainan sama tangan usil tuh."
"Kak, emang gak grogi ato nervous gitu?"
"Nervous juga, emang nda kelihatan ta?"
"Enggak ih, Zahra liatnya kakak B aja."
Belum sempat Azzam menjawab, teriakan Athifa sudah membuat mereka gugup dahulu.
"Zahra, Azzam cepet turun. Itu Zahra juga ngapain godain calon manten heh... kasian itu lho Rakha sama yg lain udah dateng."
"Eum, iya mi." Jawab Zahra dan Azzam serempak.
"Tuh kak, ditegur jugak kan. Makannya cepet turun."
"Sabar Zam sabar, inget ni anak adik elu."
"Ish kak Azzam mah gitu."
Kini para keluarga besar telah berkumpul, baik dari keluarga Aditya sendiri, keluarga Salwa maupun keluarga Malika.
"Dik." Panggil Athifa pada Zahra yang tengah sibuk mengobrol, tidak ada tanggapan dari si empunya nama, Athifa pun mengulang "Zahra!!"
"Iya ummi, ada apa?" Tanya Zahra mendekat pada Athifa.
![](https://img.wattpad.com/cover/217589118-288-k404036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Azra's Love Story [Selesai]
Teen Fiction61 Bagian Dari 78 Semuanya berawal dari sebuah ketidaksengajaan. "Memang siapa yang ingin meminta saya?" Lagi-lagi Zahra kembali bertanya. "Kalau itu saya akankah kamu menerimanya?" Jawab Rayhan setelah sekian banyak MBULET dengan ucapannya. "Datan...