Bahagia memang saat diriku mempunyai sahabat kecil yang hingga saat ini melindungiku disaat kecerobohan diriku terjadi, selalu ada tempat dia dalam hidupku, rasanya tak pernah bisa terucap dari bibirku dihadapanya. Kagum, sayang, perhatian, ataupun cinta yang sesungguhnya tak pernah bisa diartikan selalu memiliki 2 arti. Semua orang menilai hidupku begitu beruntung memiliki malaikat kecil yang beranjak dewasa yang selalu melindungi hingga kini.
Tapi kurasa semua perlindungan mulai memudar saat dia menemukan cinta sesungguhnya bukan cinta karena kasih sayang seseorang manusia yang memiliki kedekatan atau ikatan batin seorang adik dan kakak. Iya, dia menemukan kekasihnya, kekasih yang setiap malam ia curahkan padaku, bisa kulihat batapa berbinar matanya saat menceritakan kekasihnya. Awalnya kukira ini cuma rasa iri atau takut perlindunganya padaku akan beralih dengan sepenuhnya.
Hinga puncaknya saat aku, dia dan kekasihnya berjalan bersama menyusuri pantai yang seharusnya membuatku tenang seperti saat aku dan dia berdua tetapi saat ini tidak, semua perhatiannya sekarang untuk kekasihnya. Dulu saat aku terjatuh di pantai ini dia mengulurkan tangannya padaku dan sekarang tangannya hanya tergenggam pada kekasihnya dan hanya meneriaki diriku dan bertanya keadaanku tanpa menghampiri diriku.
Malaikat kebahagianku sudah hilang, mungkin tak akan kembali. Bukan maksudku untuk tak berpaling darimu, hanya aku teralu mencintaimu yang kini baru kusadari ini cinta.
Dulu hariku penuh dengan tawa, sekarang malaikat itu sibuk dengan cinta barunya, aku hanya sendiri disini berusaha menemukan sosok baru sepertimu.