Aku menatapmu saat aku bertemu denganmu, saat itu aku mengagumi alis tebalmu, aku mengagumi tingkahmu yang selalu mengacak rambutmu saat kau gelisah dengan pekerjaanmu, aku mengagumimu saat kau berbicara padaku dengan nada marah tapi kau gagal memarahiku, karena kutahu kau memarahiku hanya untuk aku lebih bekerja lebih giat.
Aku menyukai dalam jangka waktu 12 jam, Tapi entah dengan kau, Tapi kau selalu didekatku sat aku gelisah mencari tugasku.
Waktu berlalu, aku bersamamu selama 3 hari dan selama itu kau selalu membantuku, walau aku pernah melihat raut jengkelmu saat aku menanyakan sesuatu.
Dalam 3 hari aku dekat denganmu dalam waktu yang singkat kau memahamiku, Tapi semua berlalu saat kau pergi untuk sesuatu yang lebih penting, mungkin tak akan pernah kembali, karena kau telah memutuskan untuk menetap disana.
Rasaku gelisah saat aku mencintaimu dan kau pergi tanpa kata perpisahan, tapi cerita kau dan masa lalumu menghampiriku, aku tahu masalalu dari temanku yang juga mengagumi kamu secara diam-diam, Tapi ternyata dia lebih dekat denganmu, dia tahu kau berada dimana, dia tahu nomer ponselmu, dia tahu kenapa kau berniat untuk menetap disana sedangakan aku tak tahu apa-apa.
Kau juga tak pernah menghubungiku, Aku berharap kau kembali, walau waktuku denganmu tak sama seperti 3 hari lalu. Walau 3 hari itu tak ada kata aku mencintaimu tapi aku merasa kita punya rasa yang sama. Aku pikir kau sudah melupakan 3 hari itu.
"Secarik kertas usang yang tak pernah kau temui lagi'' itulah diriku.
