"Enggak ada yang lebih sakit dari jika tak pernah dipedulikan orangtua sendiri"
Mungkin banyak berfikir kalau itu hanya perasaan seorang remaja yang sedang kesal. tapi tidak dengar cerita ini.
Aku diantara 2 orang berlawan jenis yang mememiliki kubu, kubu yang saling membenci dan 2 orang yang merasa hebat, saling egois bahkan salah satu dari mereka membutuhkan anaknya hanya untuk mempersatukan kembali tetapi dibelakang anaknya dia berbicara tak menganggap anaknya dan dilain sisi orang tersebut menganggapku tak punya perasaan , terkadang ia merasa menyesal dengan adanya aku bahkan malu, bahkan mereka tak pernah meminta persentujuanku, bahkan aku dijadikan bahan alasan permasalahan mereka.
Saat aku berjalan lurus tanpa memihak bahkan tanpa melakukan apa yang diinginkan 2 kubu itu, mereka mengatakanku tak punya pikiran. Saat aku melakukan apa yang semua mereka inginkan bahkan mengorbankan perasaanku sendiri mereka masih saja menganggapku sama. Bahkan jika aku melakukan salah satu dari mereka, mereka mengatakanku melukai perasaan mereka.
"Perasaan mereka?Bagaimana dengan perasaanku?".
Aku disalahkan atas perpisahan mereka karena sifat ketidakpedulianku, padahal saat aku peduli saat itu aku direndahakan, aku dianggap seenaknya mengatur, bahkan sampai mereka mengatakan menyesal memilikiku.
Aku melakukan apapun, tapi dia yang diberi kasih, dia yang diutamakan dan aku mencoba menerima semua itu karena aku tahu saat aku mengatakan perasaanku maka saat itu juga aku akan benar-benar terluka walau memang sudah amat sangat terluka.
Aku melakukan semuanya tapi tak pernah sedikit saja rasa kasih, aku selalu menjadi bahan lelucon mereka didepan semua walaupun sebenarnya apa yang mereka katakan tak peranh benar bahkan sangat-sangat bukan diriku. Mereka melakukan itu karena mereka telah terbiasa dengan keberhasilanku menipu kesedihanku.
Dan sekarang, aku tak ingin menginginkan perpisahan ini, tapi salah satu dari mereka tak ingin kembali, dan aku melakukan semuanya untuk semuanya membaik, saat aku lelah dengan semua sandiwara mereka tak menganggapku lagi, mereka menginginkanku berbohong untuk menutupi semua kesalahan mereka.
Aku lelah melakukan tanpa pernah diberi perasaan, aku lelah dengan keadaan yang menyalahkanku, aku lelah dengan semua kepura-puraan mereka terhadapku.
Mereka selalu malu mempunyaiku bahkan mengajakku didepan semua, karena aku menurut mereka tak pernah membuat mereka bahagia.