Bukan apa yang kau bawa saat ini, bukan harta yang kau bawa saat ini, bukan tampang yang kau punya saat ini, bukan itu yang membuatku jatuh cinta padamu tapi tatapanmu
Mungkin aku orang yang beruntung dari 230 siswa yang bisa mengikuti acara ini, yang mengikuti kegiatan yang komunitasmu adakan. Awal aku tak pernah tertarik dengan acara ini dari tahun ketahun tetapi aku datang dan mendapatkan senyuman lembut darimu dan tatapan perhatian, tatapan yang mengatakan sesuatu walau kita tak memiliki hubungan spesial. Entah mengapa tatapanmu bagiku mengatakan sesuatu tatapan mengartikan seolah kau tersenyum padaku bukan hanya bibir tapi juga perasaan.
Aku malu saat tanpa sengaja aku mengatakan sesuatu yang konyol dari mulutku, tanpa sadar kau berada disampingku dan kau tertawa karena kespontanitasku. Sejak itu aku ingin tertawa dan tersenyum sendiri walau sebenarnya tak ada hal yang membuatku tertawa tersenyum saat itu, mungkin orang sekitar mengira gila, mereka tak tahu apa yang kurasakan pada jantung ini, perasaan yang menggebu, perasaan yang berbunga.
Yang kurindukan adalah tatapanmu, perhatianmu, tatapan yang selalu mengartikan kebahagiaan bagiku, aku mengira saat kau menatapku kau merasakan hal yang sama, mungkin itu harapanku saja.
"Tak apa jika kau tak merasakan perasaan yang sama sepertiku, karena aku masih tahu diri untuk mendekatimu"
