Meteor berkobar api amarah menembus perasaanku kepadamu begitu pula hatiku.
Entah, perasaan seperti apa lagi yang kurasakan malam ini, aku diombang - ambingkan dalam perasaan dan waktu.
Mungkin, jika aku mengungkapkan lebih awal mungkin tak sesakit ini, Tapi terlambat kau mencintainya saat aku dan dia juga saling mencinta.
Ingin bersama tapi melukai teman, melepaskan semua perasaanku tapi aku dan dia terluka. Menatap mata adalah cara berbicara denganmu agar dia tak terluka karena kita bersama.
Mata dan mata itu suatu yang menyakitkan, ingin berbicara sewajarnya tapi tak ingin ada yang terluka dan tatapan yang melukaiku.
Belum juga aku merasakan seseuatu yang berbeda dalam perasaanku, belum juga aku mengungkapkan, belum juga kau menunjukkan perasaan sesungguhnya kepada mereka tapi aku harus sudah merelakanya.
Ber-acting tak mencintainya membuatku membangun dinding pada setiap perasaan.
